Jika Agama, Pancasila dan Budi pekerti berhasil dihilangkan dari pikiran generasi muda, maka prototipe pemimpin tahun 2045 diprediksi bakal kehilangan lima hal.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia. Soekarno Hatta.
Negeri ini diproklamasikan oleh dua serangkai Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia, bukan atas nama bangsa lain.
Proklamasi itu bukan atas nama bangsa Cina, Jepang, Korea, Taiwan atau bangsa Amerika. Meski begitu bangsa Indonesia memiliki keluhuran sikap yang jarang dimiliki bangsa lain.
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Penjajahan di atas dunia yang paling halus tetapi sangat keji adalah penjajahan pikiran, akidah, ideologi, dan penjajahan peradaban serta kebudayaan.
Agama, Pancasila, juga pelajaran budi pekerti dihapus dari ruang sekolah adalah tanda-tanda penjajahan pikiran yang berujung pada kematian jati diri bangsa Indonesia.
Siapa yang paling bertanggungjawab atas semua itu. Berbagai pengamat menyatakan, tidak lain adalah Nadiem Makarim yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi menteri kebudayaan rmRiset dan Teknologi.
Dibawah Nadiem Makarim berarti juga di bawah Presiden Jokowi, Ki prediksi generasi muda tahun 2045 akan kehilangan 5 hal.
Pertama generasi muda tidak lagi memiliki kedaulatan berfikir untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Kedua, tidak lagi berfikir untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Ketiga, Susunan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia tidak lagi di dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia.
Keempat, Indonesia tidak lagi berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Kelima, generasi muda Indonesia tahun 2045 dimungkinkan juga tidak akan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Bambang Wahyu Widayadi)