Sabtu, 03 Februari 2018

Bulu Uler Srengene Beracun, Sengatannya Panas Mengejutkan

uler srengenge

GUNUNGKIDUL, Sabtu Wage, - Di berbagai pelosok desa di Gunungkidul  ditemukan jenis ulat beracun.  Spesies yang dimaksud adalah ulat matahari (uler srengenge). Sengatannya cukup panas.

Bulu kecil mirip duri yang ada di sekujur tubuh uler srengenge, dihimpun dari berbagai sumber, berfungsi untuk membela diri.
Banyak orang berpendapat, ulat tersebut sengaja menyengat. Padahal sesungguhnya uler srengenge tak ada niat  menyakiti. Bulu yang mirip duri itu, semata-mata untuk menahan serangan predator pemangsa.
Warna sekujur tubuh hijau, menyerupai daun, tempat si uler makan sepanjang waktu (sebulan). Memasuki fase kepompong, postur tubuh berubah kuning, bahkan putih, karena dia berhenti makan.

Makanan pokok uler srengenge adalah daun muda. Yang paling disukai daun salam, juga daun apokat karena tipis dan empuk. Tetapi tidak jarang, mereka makan daun rambutan, jeruk, sawo dan yang lain.
Disarankan, manakala sekitar rumah banyak tumbuhan perdu, atau taman, agar sering diperiksa dan dibersihkan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan anak kecil menyentuh bulu duri  uler srengenge.
Jika tersengat, anak  kecil pasti menjerit kesakitan. Memang tidak seperti serangga jenis kalajengking, diusap minyak kayu putih, pengaruh racun uler srengenge mudah tawar. 


catatan: berita dan video yang sama ditayangkan di  infogunungkidul.com

Jumat, 02 Februari 2018

Perbaikan Jalan Ambrol Pedotan Wetan Tidak Menggunakan Tanah Warga

jalan ambrol, dalam persiapan perbaikan. foto bewe

WONOSARI, Kamis Pahing  – Satuan Kerja (Satker) Jalan Nasional menepis keluhan Andi Defanto, yang menyatakan  penggunaan tanah warga tanpa ganti rugi untuk perbaikan jalan ambrol di Pedotan Wetan, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.  Berita terkait https://infogunungkidul.com/detail.php?id=5276/red/

Melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gunungkidul, Ir. Eddy Praptono, Satker Jalan Nasional menyatakan, telah berembuk dengan kelarga Sri Lestari, dan tidak ada masalah.

“Kemarin, Pejabat Pengelola Keuangan (PPK)  berkoordinsi dengan pemilik tanah sekitar lokasi jalan ambrol, anaknya juga sudah oke,” ujar Eddy Praptono mengutip jawaban Satker, (1/2).

Petugas dari Satker Jalan Nasional mengklaim sekaligus menduga, bahwa yang protes di pemeberitaan itu merupakan anak Sri Lestari yang lain.  Sementara fakta menunjukkan Andi Defanto adalah anak satu-satunya.

Dikatakan secara tegas, bahwa hasil desain tidak menggunakan tanah warga. Pemerintah melakukan perbaikan di area ruang milik jalan (rumija), atau ruang yang berada pada pendestrian sisi kiri dan kanan jalan.

Kementrian PUPR menterjemahkan rumija sebagai jalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan.

Sejauh pemantauan media, kerusakan jalan belum  dikerjakan, tetapi batu mulai didatangkan, bertumpuk di sekitar jalan ambrol.

kondisi video jalan yang ambrol (1/1/18)

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...