Rabu, 31 Mei 2023

UMKM SENGSARA


Gusti Aning bilang, UMKM adalah Tulang PANGGUNG, Bukan Tulang PUNGGUNG 
                                Raden Mas Kukuh Hertriasning
 
Itu kenyataan  sangat tidak menyenangkan tetapi sulit di bantah. Kehidupan UMKM cukup sengsara. Secara mendasar semula dianggap sebagai salah satu TULANG PUNGGUNG  ekonomi rakyat. Sekarang berubah menjadi TULANG PANGGUNG para calon  pejabat.

Mulai dari calon Lurah, Calon Legeslator, Bupati, sampai Calon Presiden. Mereka berjualan konsep seru biar dikira pro rakyat.

Sejatinya tidak. Seluruh omongan itu hanya mandek pada retorika, bahkan hanya menjadi permainan para DEMAGOG.

Ambil contoh Kabupaten Gunungkidul. Bupati Sunaryanta,  sebelum duduk di kursi kekuasaan (2020)  berapi-api mengomongkan UMKM sebagai senjata ampuh untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan

Pada tahun 2023, Sunaryanta mengakui, bahwa mengembangkan UMKM tidak semudah yang diomongkan.

"Gunungkidul punya 30.000 UMKM. Tetapi yang berhasil memasuki pasar moderen baru 40 unit," ujar Bupati Sunaryanta, dalam kesempatan membuka Table Top, 30-5-2023.

Sementara filosofi pengembangan UMKM itu jelas. Sangat-sangat idialis.

Ini idealisme tersebut:
WARUNG AYU
Umkm jantung ekonomi
Sanes marga margi saking manca 
'Nut pujangga ngendikane.
Dadi otot bebayu
Bebakulan sadhengah warni.
Winengku Pancasila  
Tebih Kumalungkung
Kul rinangkul  ga jinaga
Pasrawungan pancene dipun kaesti
Desa kutha prasaja.

Raden Mas Kukuh Hertriasning (Gusti Aning) Kepala Bidang Promosi pada Dekranas Yogyakarta mengungkapkan pengalaman menarik berkaitan dengan UMKM.

"Saya minta lemari es di setiap hotel berbintang. Tiap kamar diisi satu  botol jamu pruduk UMKM. Di Jogja ada 10.000 kamar. Telah koordinasi dengan PHRI, Dinkop, Perindustrian, Bupati/Walikota, Gubernur. Tetapi belum ada titik temu. Belum  ada kesepakatan. Kenyataannya hotel punya kebijakan  tentang logistik. Banyak alasan dikemukakan mulai dari kuantitas sampai kualitas barang," kata Gusti Aneng mengkritisi kebijakan terkait produk UMKM di DIY.

Gusti Aning  menarik kesimpulan sementara,  bahwa UMKM hanya sebagai TULANG PANGGUNG POLITIK politik. Tidak banyak pemimpin yang melihat bahwa  membesarkan UMKM adalah monumen karya yang lebih bermanfaat.

(Bambang Wahyu)

Senin, 29 Mei 2023

BUPATI PUKUL BASS, KEJUARAAN DRUMBAND DIMULAI


Kejuaraan Drumben Unjuk Ketangkasan, Bupati Gunungkidul Memukul Bass

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta membuka Kejuaraan  Drumband 2023. Atraksi  digelar di Stadion Gelora Handayani, Minggu 28-5-2023. Kompetisi diikuti 88 satuan yang ada di Gunungkidul.

Ketua Umum PDBI Gunungkidul, Bahron Rosyid menyebutkan,  kejurkab merupakan agenda tahunan. Satu upaya pembinaan guna mencari bibit unggul untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga drumband. 

“Kami melaksanakan olahraga drumband secara masal sejak 2009. Terus menerus kami lakukan pembinaan mulai dari tingkat satuan maupun kabupaten. Ini kejuaraan rutin,” kata Bahron.
Menurut Bahron, Drumband Gunungkidul telah mencetak prestasi. Pengda PDBI, Gunungkidul dipercaya mewakili DIY mengikuti Pra PON. Jika lolos akan mengikuti PON  2024 di Aceh.

“Upaya dilakukan secara berjenjang. Kegiatannya berupa event dari tingkat terkecil. Selain prestasi kami  berupaya meningkatkan industri olahraga drumband,” tegas Bahron.

Mantan Kepala Dispora Gunungkidul itu menambahkan, Kejurkab 2023 mempertandingkan 4 nomor. Sebut itu nomor LUG, LBB, Konser dan Street Parade. 

Peserta terdiri  dari  TK, SD, SMP, SMA. Kegiatan digelar di GOR Serbaguna Siyono dan Stadion Gelora Hadayani, Jeruksari, Wonosari.
Dalam upacara pembukaan, Bupati Gunungkidul Sunaryanta bilang, dalam  memasalkan drumband, PDBI harus membuat event karnaval yang melibatkan semua unsur dan kelompok drumband di Gunungkidul. 

Kegiatan itu menurut Bupati akan menumbuhkan rasa bangga di hati anak didik.

“Semoga segera bisa terlaksana. Karnaval tentu menjadi pemantik  masyarakat untuk mencintai olahraga drumband,” tandasnya.

Bupati membuka Kejurkab drumband 2023 dengan memukul bass.
Hadir dalam kegiatan tersebut: Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul, Ketua KONI, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan tamu undangan.

(Bambang Wahyu)

Minggu, 28 Mei 2023

GUNUNGKIDUL MENJELANG DUA ABAD


Saya menulis tembang dalam bentuk puisi berbahasa Jawa yang jamak disebut geguritan. 

Puisi tersebut saya beri tajuk 'Gunungkidul Ambal Warsa'. Persis  pada usia 192 tahun.
Secara lengkap narasinya tertulis dalam  pupuh dhandhanggula. Berbunyi begini:

GUNUNGKIDUL AMBAL WARSA

Wus lumampah Gunungkidul wani,
Nata desa saben ambal warsa, 
Milang-miling sedayane. 
Warga asung bebantu, 
Candi mulya den anti-anti, 
Tan pegat tan lelewa,
Sagah sanggemipun 
Dalane kemudu amba, 
Banyu rata cinandhak asta tan keri,
Kondhangnya, tekeng manca.
Tidak semua orang bisa menikmati puisi di atas.  Memahami geguritan tidak cukup dengan memaknai kata demi kata, baris demi baris (secara parsial).

Memahami puisi harus dilakukan secara holistik alias menyeluruh, sebab judul dan isi adalah satu kesatuan.

Cara paling sederhana menikmati  geguritan menurut saya begini:

Wus lumampah Gunungkidul wani,
(Berani dalam hal apa?)

Nata desa saben ambal warsa, 
(Dengan cara bagaimana?)

Milang-miling sedayane. 
(Meneliti, mencermati semua potensi yang ada. Apa itu  dilakukan  pemerintah sendirian? Tidak. Karena faktanya adalah:

Warga asung bebantu, 
(Rakyat berpartisipasi) 

Candi mulya den anti-anti, 
(Gunungkidul subur makmur, adil, bermanfaat)

Tan pegat tan lelewa,
Sagah sanggemipun 
(Penguasa dan rakyat tidak ada yang wegah, semua bekerja, sesuai kemampuan) 

Dalane kemudu amba, 
Banyu rata cinandhak asta tan keri,
(Jalan dibangun. Ketersediaan air digali.
Tidak hanya untuk keperluan  minum tetapi juga untuk pertanian)

Kondhangnya, tekeng manca.
(Gunungkidul dijangka menemui kejayaan sehingga dikenal dunia. Gunungkidul benar-benar menjadi Bali kedua)
Tembang yang saya tulis adalah sebatas gambaran hal yang dilakukan  Bupati Sunaryanta bersama Organisasi Pemerintah Daerah, mulai tahun 2021 hingga 2023.

Pertanyaannya, hal mana yang tidak sesuai dengan harapann warga Gunungkidul?

Dalan Amba Banyu Rata harus diakui bahwa itu memang gagasan Benyamin Sudarmadi dan Haji Mustangit. 

Tetapi kalau mau jujur dan fair, itu bukan slogan lama, karena saat ini terus dikerjakan Sunaryanta bersama Heri Susanto.

Tembang  Gunungkidul Ambal Warsa tidak bermaksud menggurui siapapun. Sekali lagi, bahwa itu hanya sebagian  potret kecil  yang dilakukan oleh penguasa saat ini. 

Geguritan di atas tidak mengandung slogan politik. Sama sekali tidak.

(Bambang Wahyu)

Minggu, 21 Mei 2023

HP MENGUBAH GAYA HIDUP DAN EKOSISTEM

Merujuk data Statistik 2021, jumlah HP yang beredar di dunia 6,84 miliar. Itu lebih banyak ketimbang jumlah penduduk dunia. Di Indonesia, Menkominfo menyebut jumlah HP 2021 mencapai 345,3 juta, lebih banyak dibanding penduduk Indonesia yang kala itu hanya 271,35 juta. Mengacu data,  berarti setiap orang memiliki lebih dari satu HP. Laporan organisasi lingkungan hidup Greenspector 2021 bahwa benda kecil, tipis, dan ringan yang digunakan orang setiap hari itu membuat perubahan tidak hanya gaya hidup, tetapi juga pergeseran. ekosystem. Itu terjadi pada setiap langkah keberadaan HP,  mulai dari proses produksi sampai pembuangan limbah.

Saat memproduksi satu HP baru, produsen harus memanasi mesin-mesinnya di pabrik dengan bahan bakar fosil. Saat proses perakitan untuk membentuk desain, dibutuhkan juga plastik dan bahan metal yang tidak ramah lingkungan.

Untuk menghidupkan HP, produsen  menciptakan baterai lithium. Proses terakhir ini,  ditulis oleh peneliti Massachusetts Institute of Technology. 

Dia mengungkapkan berdampak besar pada lingkungan. Setiap kali ada penambangan lithium, terjadi pemborosan listrik dan air dalam skala besar.

Kedua sumber daya itu, seharusnya dimanfaatkan untuk hidup banyak orang, berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon dan nitrogen global. 

Apa akibatnya jika ada ratusan atau ribuan HP diproduksi dalam satu waktu bersamaan? Sudah pasti dampaknya terhadap lingkungan sangat besar.

Periset Lotfi Belkhir pada The Conversation menyebutkan proses produksi adalah penyumbang 85 persen 'kiamat'. Sisanya, 15 persen tersebar saat HP digunakan dan dibuang.

Ketika HP sampai di tangan konsumen dan  langsung bermain 10 aplikasi sosial media dalam sehari itu sama saja  membuang karbon bepergian dengan mobil sejauh 1,5 km per hari atau 534 km per tahun.

Riset terbaru dari The Burrow saat bermain TikTok, seseorang bisa menghasilkan 2,63 gram karbon per menit.

Makin lama bermain HP, makin besar pula data tersimpan di server. Dan semua ini memberi beban besar pada pusat data yang selama 24 jam non-stop terus aktif, sehingga penggunaan listrik dan pendingin berkontribusi pada perubahan iklim.

Masalah baru pun muncul saat tingginya intensitas manusia menggunakan HP. Makin sering HP digunakan, risiko kerusakannya makin besar.

Masalahnya, sebagaimana dipaparkan Wired, kerusakan HP dan memperbaikinya bukan lagi opsi terbaik.

Sebab, desain HP membuat perbaikannya menjadi lebih sulit. Sekalipun nekat dilakukan, prosesnya lama dan biayanya mahal. Satu-satunya cara terbaik adalah "lem biru" atau "lempar beli baru."

Kebiasaan "lem biru" memang menguntungkan konsumen dan produsen, tetapi ini menjadi lampu kuning karena limbah HP bisa membuat hidup manusia lebih sengsara.

Dalam rilis media 2019 lalu, PBB menyebut limbah HP bersama laptop, tablet, dan komputer yang digunakan oleh manusia setiap tahunnya sejumlah 50 juta ton. Angka ini diprediksi meningkat pada 2050 sebanyak 120 juta ton per tahun.


Wired menjelaskan kandungan mineral dan kimia pada HP sangat berbahaya. Saat dibuang ke tanah atau air, maka bahan kimia dan karsinogenik itu akan terlepas dan masuk ke dalam tanah, sumber air dan makanan, sehingga akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Masalah semakin besar negara dan masyarakat cenderung asal-asalan saat membuang HP dan tidak ada prosedur khusus.

Mengutip The Guardian, 90% limbah HP atau elektronik pada umumnya dibuang secara ilegal.

 Negara-negara maju kerap mengirim puluhan kontainer ke negara di Asia hanya untuk membuang sampah HP. Pada titik inilah, negara Asia kena getahnya.

WHO pada 2021 menyebut tindakan ini sebagai "tsunami limbah elektronik yang membahayakan nyawa dan kesehatan."

Sebanyak 12,9 juta perempuan dan lebih dari 18 juta anak-anak terancam terserang penyakit berbahaya karena tercemar kandungan merkuri, nikel, dan timbel dari sampah HP.

Daur ulang HP yang dianggap solusi pun kurang memuaskan. Sebab, data menyebut hanya 17% saja dari HP yang bisa didaur ulang.

Permasalahan 'kiamat' saat memakai HP salah satu yang susah diselesaikan karena benda itu sudah kadung melekat di kehidupan.
Dengan demikian, satu-satunya solusi adalah berupaya memperpanjang usia HP dan menahan diri untuk tidak membeli HP baru apabila urgensinya kecil.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230521083114-37-439130/tanda-kiamat-makin-nyata-tiap-anda-beli-hp-baru-kok-bisa

Jumat, 19 Mei 2023

PASIEN CUCI DARAH TIDAK TERLAYANI

Purwanto ST anggota DPRD DIY mengaku menerima keluhan  warga Kabupaten Gunungkidul, penderita penyakit gagal ginjal  kesulitan mencari pelayanan cuci darah.

''Di Gunungkidul semakin banyak pasien cuci darah. Saya tidak perlu menyebut nama, Padukuhan, Desa dan Kapanewon. Yang pasti, Rumah Sakit Gunungkidul, baik Negeri maupun Swasta  tahun 2023  tidak menerima pasien cuci darah, dengan alasan terbatasnya gedung dan peralatan,'' kata Purwanto, ST, 19-5-2023.

Dia menyatakan Bupati Sunaryanta melalui Dinas kesehatan mencermati kondisi warganya yang menderita gagal ginjal sementara mereka  kesulitan memperoleh pelayanan yang semestinya.

''Warga yang mau cuci darah, oleh pihak rumah sakit justru dilempar ke sana ke mari, sehingga pasien harus ke rumah sakit luar  GunungkIdul seperti Klaten, Solo dan lain sebagainya,'' terang Purwanto .

Anggota DPRD DIY yang juga ketua DPC Partai Gerindra Gunungkidul ini menunjuk gambaran di Kabupaten Bantul tahun 2018.

Bupati Bantul, Suharsono melakukan pembangunan ruang  pasien cuci darah,  kerjasama antara RSUD Panembahan Senopati dengan PT. Sinar Roda Utama.

Direktur RSUD Panembahan Senopati, I Wayan Marthana Widiana Kedel, kala itu mengungkapkan, jumlah penderita gagal ginjal kronis mengalami peningkatan cukup besar.

Angka seluruh Indonesia  sekitar 150.000 penderita gagal ginjal harus menjalani perawatan cuci darah. Dalam setahun pertambahan penderita gagal ginjal mengalami pertambahan sekitar 3.000 penderita. 

Di Daerah Istimewa Yogyakarta,  kuota untuk cuci darah telah melebihi batas. Di RSUD Panembahan Senopati Bantul jumlah pasien cuci darah mencapai 250 pasien, sebelumnya hanya berkisar 193 pasien, dengan jumlah alat cuci darah sebanyak 23 unit. Akibatnya kualitas pelayanan  pasien cuci darah menjadi kurang maksimal padahal setiap pasien membutuhkan waktu tunggu  panjang. Secara ideal, setiap pasien penderita gagal ginjal kronis harus mejalani perawatan cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu.

Merujuk hal di atas, menurut Purwanto,  peningkatan pasien cuci darah di Gunungkidul tidak berbeda dengan Kabupaten Bantul.

Media mencoba  mencari tahu jumlah penderita gagal ginjal yang memerlukan layanan cuci darah tetapi kepada Dinas Kesehatan tidak memberi tanggapan.

''Saran saya kepada Bupati Sunaryanta, pembangunan rumah sakit di Ngoro-oro Patuk Gunungkidul segera dilanjutkan untuk keperluan pelayanan pasien cuci darah,'' tegasnya.


[Bambang Wahyu]

Sabtu, 13 Mei 2023

PARTAI GERINDRA GUNUNG KIDUL BERJAYA, PRABOWO SUBIANTO PRESIDEN KE-8


Ketua DPC Partai Gerindra Gunungkidul Purwanto, ST menyatakan, berkas pendaftaran bakal calon legislatif ke KPUD Sabtu 13-5-2023 diterima dan dinyatakan lengkap.

"Kami mengajukan bacaleg sebanyak 45 orang, meliputi Dapil 1, Dapil 2, Dapil 3, Dapil 4, dan Dapil 5. Sesuai undang-undang kuota perempuan melebihi  30%," ujar Purwanto usai menyerahkan berkas ke KPUD Gunungkidul.
Lebih jauh dia menyatakan bahwa target perolehan kursi Gerindra di kabupaten Gunungkidul adalah 9 kursi. 

Pada pemilu 2019 silam Gerindra punya sebanyak 4 kursi. Optimisme Purwanto bukan sebatas impian, karena di samping incumben, bacaleg pendatang baru cukup memiliki kekuatan dalam mendulang suara di masing-masing daerah pemilihan.

"Para ketua DPC  masing-masing kapanewon pun dalam hal menggerakkan konstituen cukup meyakinkan dan mumpuni, terlebih Pak Prabowo maju sebagai bakal calon presiden," tandas Purwanto.

Dia  meyakini bahwa  Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto menang di Gunungkidul. Alasannya, penggerak massa bukan sembarang orang. Dia sebut seperti mantan anggota DPRD DIY dari Partai Golongan Karya, Slamet S.Pd. M
Tambah semarak dan kekuatan ketika Siti Hediati Hariyadi, S.E. yang lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto saat ini bergabung ke Partai Gerindra, mencalonkan diri sebagai DPR RI mengambil Dapil DIY.  
"Gerindra Gunungkidul berjaya, Prabowo Subianto Presiden," tegas Purwanto, ST.
(Bambang Wahyu)

Selasa, 09 Mei 2023

KINI ZAMAN APA

 

Dihimpun dari berbagai sumber, zaman yang dilewati umat manusia dibagi menjadi lima

Pertama, Zaman Nubuwwah. Ini zaman kenabian diawali dari Nabi Adam AS sampai Baginda Rasulullah SAW. 

Kedua, Zaman Khilafah 1. Zaman ini 
dipimpin  Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali.

Ketiga, Zaman Al-mulk atau zaman kerajaan. berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani di Turki. Di Indonesia ditandai, hancurnya Majapahit, Sriwijaya, Galuh, dan sebagainya. 

Keempat, Zaman Jababira. Ini zaman kebebasan. Maksiat merajalela. Zaman Itu terjadi sekarang.  Fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul. Orang zalim menjadi penguasa. Umat Islam banyak tetapi seperti buih di  laut. Sedikit yang berjihad menegakkan  Islam. Zaman itu  sudah terjadi dan sedang berjalan. 

Kelima,  Zaman Khilafah 2. Umat Islam  dipimpin Imam Mahdi. Diceritakan hanya berlangsung 9 tahun.

Di zaman tersebut Dajjal muncul, Nabi Isa AS  turun ditugasi  membunuh Dajjal dan Mengislamkan orang kafir.

Senin, 08 Mei 2023

PEMANFAATAN REST AREA SIYONO HARJO GONTA-GANTI KEBIJAKAN UMKM JADI KORBAN


Bekas pasar hewan Siyono Harjo dari awal didesain sebagai rest area. Sejak pasar dibongkar, pertama yang dibangun Gedung Serba Guna disusul pembuatan sepuluh gazebo. 

Karena dikritik Komisi C DPRD Gunungkidul, GSG diseselesaikan tahun 2013, tetapi gazebo dibongkar pada September 2016, diganti dengan pembangunan sepuluh ruko. 

Berikutnya (2017) ada kebijakan baru didirikan bangunan (gedung) bernama Geka Steak (GS) yang secara fisik menutupi wajah ruko yang telah dibangun untuk warga ekonomi menengah ke bawah.

Sebut saja pembangunan gedung Geka Steak Siyono Harjo itu menggilas kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini penyewa ruko.

Sejumlah ruko yang didesain untuk masyarakat kelas ekonomis lemah tidak bisa bernafas, alias mati total.

Rino Caroko Ketua LSM Jerami
menyatakan, sepuluh kios yang berjualan di sekitar Rest Area Siyono Harjo lima diantarnya benar-benar mati.

"Separoh sisanya masih tetap bertahan tetapi tidak seramai seperti sebelum GS dibangun," ucap Rino Caroko 7-5-2023.  

Sepinya pengunjung ruko karena wajahnya tertutup oleh bangunan megah GS. 

Konon bangunan tersebut sebagian besar sahamnya dikuasi mantan pejabat, tetapi kabar ini belum terklarifikasi. 

Kepala Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kelik Yuniantoro bilang pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan promosi agar Rest Area Siono Harjo berfungsi dengan semestinya. Artinya, ruko kembali ramai dikunjungi konsumen sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga.

Janji Kadinas itu sebenarnya sudah cukup lama, tetapi hingga Mei 2023 belum ada realisasi. 

Belakangan bahkan ada kabar anyar bahwa penyewa GS tidak bisa memperpanjang kontrak dengan alasan Pemda baru melakukan penataan wajah kota. 

Pelaksana tugas harian, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gunungkidul, Saptoyo menyatakan bahwa proses kerjasama berikutnya bakal dilakukan untuk mendukung penataan wajah kota.

"Hal itu sedang dalam proses pembahasan dan akan masuk skenario berikutnya," kata Saptoyo, sebagaimana dilansir salah satu media online bulan Maret silam.

Publik menilai, gonta-ganti kebijakan pada hakekatnya secara ekonomi merugikan UMKM. Ini kontraproduktif dengan visi dan misi Pemerintah Daerah.

(Bambang Wahyu)

PARTAI NON PARLEMEN ANCAM KOMPOSISI KURSI PEMILU 2024 GUNUNG KIDUL DAN DIY



Dua partai politik non parlemen masing-masing Perindo dan PSI merupakan ancaman bagi perolehan kursi parpol incumben yang lebih dulu duduk di kursi DPRD II GunungkIdul maupun DPRD I DIY.


Partai Perindo yang digawangi seorang Jenderal Purnawirawan putra daerah dan Partai Solidaritas Indonesia yang dipimpin oleh seorang aktivis 98 asal Gunungkidul, Danang Ardianta, diprediksi bakal mempengaruhi kontestasi Pemilihan Legislatif di Kabupaten Gunungkidul. 


Kedua tokoh tersebut memiliki pengalaman strata nasional. Strategi politiknya cukup kokoh, hebat dan terukur.


PDIP sebagai partai terbesar di Kabupaten Gunungkidul jelas bakal menghadapi tantangan pada Pemilihan Legislatif 2024. 


Selain faktor eksternal, PDIP, secara internal kehilangan tokoh pendulang suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif DPRD DIY 2019, Almarhum Wahyu Pradana Ade Putra. 


Faktor itu akan mempengaruhi jumlah kursi yang didapatkan oleh partai tersebut. PDIP diperkirakan akan kehilangan beberapa kursi baik.di DPRD Gunungkidul dan DPRD DIY.


Partai Golkar Gunungkidul harus berjuang keras guna mempertahankan kursinya di DPRD Gunungkidul dan DPRD DIY.


Meninggalnya beberapa tokoh penting dan hengkangnya anggota partai ke partai lain akan menjadi tantangan bagi Golkar.


Yang tidak boleh dilupakan adalah kiprah dan ketokohan Ketua DPD DIY, Gandung Pardiman serta kesuksesan Golkar menjadi Partai pengusung Kepala Daerah Gunungkidul.


Itu menjadi nilai plus tersendiri yang dapat membantu Golkar mempertahankan jumlah kursi di DPRD Gunungkidul dan DPRD DIY.


Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Gunungkidul akan mengalami kenaikan kekuatan pada Pemilihan Legislatif 2024. 


Hal ini disebabkan oleh keberhasilan PKB dalam mengusung Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul di Pilkada 2020 lalu.


Kedekatan PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Bupati Gunungkidul membantu kelancaran dalam menjalankan strategi politik untuk merebut kursi DPRD.


Sementara itu pecahnya PAN dengan hadirnya Partai Umat pasti akan mengurangi suara, karena terbagi dua. Menjadi luar biasa jika PAN mampu mempertahankan kursinya yang diperkirakan turun.


PKS diperkirakan mampu mempertahankan jumlah suara dan kursinya, dengan jaringan politik yang solid.


Partai Gerindra dan Partai Demokrat Kabupaten Gunungkidul terlihat goyah dengan datangnya partai baru yang siap bertempur di kancah politik Gunungkidul.


Gerindra dan Demokrat butuh perjuangan ekstra keras untuk mempertahankan raihan kursi 2019.


Penulis: Gregorius O'on Sukaryo Direktur Media On-line Tertua di Gunungkidul 

Selasa, 02 Mei 2023

DEMOKRASI LIBERAL DIHADANG BIBIT BEBET BOBOT


                      Ki Hadjar Dewantoro 


Ki Hadjar Dewantoro pada bulan Juli 1937 memaparkan terminologi 'Bibit Bebet Bobot' untuk memperbaiki keturunan. Penjabarannya jika orang tua mau mencarikan jodoh anaknya harus mempertimbangkan tiga hal tersebut.

Dalam buku Serial Kebudayaan halaman 32, Bapak pendidikan nasional itu menulis, bahwa yang dimaksud dengan bibit adalah calon mempelai baik laki-laki maupun perempuan harus sehat jasmani dan rohani.

Selanjutnya yang dimaksud dengan bebet adalah calon pengantin harus berasal dari keturunan orang baik-baik.

Fatwa ketiga bobot artinya ialah orang mencari bakal suami atau istri tidak boleh sembarangan, akan tetapi harus  mencari calon yang berat, berisi, berbudi pekerti, yaitu yang bernilai baik menurut ukuran  agama.

Terminologi yang ditulis Ki Hadjar Dewantoro, hingga kini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Jawa. 

Tidak dipungkiri bahwa sekarang fatwa tersebut mulai diadopsi, ketika bangsa ini mencari bakal calon seorang pemimpin.

Sebagian besar bakal calon pemilih presiden tahun 2024 mempertimbangkan kategori seperti digambarkan oleh Ki Hadjar Dewantoro.

Mulai ditawarkan sejumlah nama bakal calon presiden, bahkan sudah ada partai politik yang memproklamirkan diri mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Masyarakat Indonesia mulai mencermati fatwa  bibit bebet dan bobot, layaknya mereka mau mencari menantu.

Sejumlah partai politik telah menentukan kriteria semacam apa bakal calon presiden yang mau mereka usung. 

Tidak bisa dipandang remeh, rakyat pun semakin pintar dan cerdas dalam memilih siapa yang pantas menjadi pemimpin di negeri ini. 

Tidak dipungkiri bahwa demokrasi transaksional masih terjadi. Tetapi tu hanya berlaku di kalangan masyarakat yang memburu rezeki sesat, yang penting hari ini bisa makan membeli rokok dan pulza.

Golongan seperti itu jumlahnya masih banyak tetapi generasi yang memiliki idealisme juga tidak sedikit.

(Bambang Wahyu)

Senin, 01 Mei 2023

NEGERIKU MILIK ORANG LAIN


                              Mohammad Jazir 

Diceritakan oleh Mohammad Jazir, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan era 90-an, bahwa Bung Karno, di depan Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia atau Dukuritsu Zunbi Cosakai (lembaga bentukan pemerintah Jepang) pernah mengkhawatirkan Indonesia akan terseret ke dalam demokrasi liberal.

Menurut Ketua Takmir Masjid Jogokariyan itu, Bung Karno tidak menghendaki adanya demokrasi biting atau demokrasi one vote one man, karena resikonya akan terjadi transaksi atau jual beli suara.

Pada abad ke-21 terbukti bahwa hanya para pemilik modal yang bisa menjadi pemimpin di era demokrasi transaksional. 

Di Indonesia banyak orang pintar jujur dan menguasai ilmu, tetapi karena tidak punya modal mereka tidak bisa menjadi pemimpin bangsa, baik itu di tingkat eksekutif legislatif maupun yudikatif.

Indonesia saat ini telah dikuasai oleh para pemilik modal. Kapan negeri ini akan terlepas dari cengkeraman orang-orang kaya Muhammad Jazir tidak menjelaskannya.

Buku yang secara terang-terangan mengupas kekuatan modal ditulis dalam 
Teori Kritis Sekolah Frankfurt oleh filsuf Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno dalam dua pokok pemikiran. Pertama, konsep tentang teori kritis. Kedua, kritik terhadap usaha manusia rasional yang terlihat macet dan gagal.

Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J., atau lebih dikenal dengan nama pena Sindhunata telah menterjemahkan buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
  
Modal atau kekayaan pada hakekatnya adalah buta. Artinya bahwa modal itu menguasai manusia, bukan manusia yang menguasai modal.

Yang penting modal harus bertambah tidak peduli bagaimana cara bertambahnya modal yang dimaksud. Modal yang buta tersebut akhirnya menguasai manusia atau memperbudak manusia.

Hal itu terjadi juga di dalam dunia politik. Contoh paling aktual adalah jual beli suara pada setiap pemilihan mulai dari pemilihan lurah pemilihan legislatif pemilihan kepala daerah bahkan pemilihan presiden.

Belakangan muncul tokoh vokal hendak memberantas politik uang sebagai biang kerok korupsi kolusi dan nepotisme. Semboyan itu hebat, ingin menegakkan hukum dan keadilan. Tokoh tersebut mendapat dukungan kuat oleh segenap rakyat Indonesia.

Disayangkan kemunculannya tidak berpengaruh terhadap surutnya politik uang di Indonesia. 

Fakta terbaru terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah tokoh partai politik tertentu membagikan uang kepada jamaah masjid. Bahkan tokoh sekelas menteri membagi-bagi amplop berisi uang kepada Babinsa seluruh Indonesia tanpa menyebut dari mana sumber dana yang dibagikan itu.

Itu artinya sebuah penghinaan bagi aparat pemerintah yang ingin secara bersungguh-sungguh menghilangkan kebiasaan politik uang. 

Sebuah media online menulis bahwa tokoh yang membagi-bagikan uang kepada takmir masjid itu memiliki kekayaan di atas 50 miliar rupiah.

Politik uang tidak bisa dipisahkan dengan kodrat, bahwa manusia senantiasa melihat harta adalah indah dan menyenangkan.

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang."


(Bambang Wahyu)

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...