Ilustari diunduh dari Sorgun |
Dukuh hobi slingkuh. Kepala Desa
mengingatkan berkali-kali tidak diindahkan. Tak pandang bulu, perawan digasak,
janda disikat. Bujang tua sukan berganti pasangan. Tersandung batu,
Karangataruna menanting. Terjadi kesepakatan, Dukuh sanggup melamar dan menikahi
janda kembang pasangan barunya.
BD (38), Dukuh Dusun Baran, Desa Salam Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DIY,
Senin sore20/1/2014, apel ke rumah DN, janda
kembang warga Gunungan, Beji Patuk, Gunungkidul. Jam 18.30 BD berniat pulang. Keluar
dari rumah DN BD ketemu 3 pemuda masing-masing Waluyo, Bayu dan Ramelan. “DN
mau sampean jadikan mainan apa sungguhan” tanya pemuda sebagaimana ditirukan
BD.
Ketiga pemuda itu sengaja mencegat BD karena karangtaruna Pedukuhan
Gunungan, Desa Beji, Kecamatan Patuk sebenarnya telah berulang kali
mengingatkan, tetapi yang bersangkutan tidak
berubah. Bahkan belakangan diketahui, BD sering menginap di rumah DN. Ketua RT
10 RW 02 juga Dukuh Gunungangan sempat memberi peringatan keras.
Rembugan di jalan dirasa tidak etis, BD mengajak Waluyo cs bicara
di rumah DN. Dalam pembicaraan petang itu diperoleh kesepakatan, BD sanggup menikahi,
dan dalam waktu tidak terlalu lama, paling lambat februari 2014, BD akan segera
melamar DN.
Drs. Sadjido, Kepala Desa Salam, Patuk, Gunungkidul, ketika
dikonfirmasi membenarkan, bahwa BD masih bujangan. “Puluhan kali Saya
mengingatkan sekaligus menyarakan,” kata Sadjido, “sebagai orang yang dituakan
di Pedukuhan Baran, hendaknya bisa menjadi contoh. Tetapi peringatan dan saran
agar secepatnya menikah, sepertinya tidak dihiraukan.”
Banyak cerita, BD pernah berhubungan dengan SS perawan penjual
bakmi godok, kawasan Irung Petrok. “Dengan SS sempat bertunangan, tapi akhirnya
bubar, setelah mendapatkan sesuatu yang diinginkan,” kata Wagiman (43) tetangga
SS. Juga dengan perawan tetangga, alias warga sendiri. Oleh
pemuda setempat di ultimatum, diancam untuk dimundurkan dari jabatan sebagai
Dukuh. BD menyatakan salah dan berjanji akan memperbaiki tingkah laku.
Ditanting di Pedukuhan Gunungan, BD tidak bisa berkutik. Berdasarkan
data yang dikumulkan wartawan, dalam peristiwa itu tidak terjadi tindak
kekerasan. Bejo (30), tetangga BD membenarkan,
“Malam itu beliau pulang ke rumah sekitar pukul 22.49 selamat”. Hari ini,
Selasa 21/1/2014, tanpa diminta, BD datang
ke kantor Polsek Patuk, untuk kepentingan meluruskan kejadian yang dialami
semalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda