Salah satu reptil yang paling sukses berkembang
di dunia, menurut catatan beberapa pengamat adalah ular. Binatang berdarah
dingin ini bisa hidup di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian,
bahkan lingkungan pemukiman.
Empat hari lalu, Ahad 29/12/2013 pukul 01.00
dini hari pekarangan Yanto, warga Widoro Kulon RT 08 RW 02, Desa Bunder, patuk,
Gunungkidul, disambangi ular sowo
kembang lilit 30 cm, garis tengah 10 cm. Ular Sowo sepanjang 3,7 m, masuk
kandang ayam kampung, piaraan Yanto, dan sempat melilit ayam betina yang lagi
mengeram telur.
“Glodak........
glodak” Yanto menirukan kegaduhan di kandang belakang rumah. Ayam itu
belum dimakan, namun sudah mati karena terlilit kencang. Yanto memanggil Andang tetangga dekatnya, Sowo
kembangpun ditangkap.
Yanto dan Andang tidak berniat membinasakan
reptil itu. Mereka membawa galah dan karung plastik. “Pintu kandang saya buka,”
kata Andang, “karung plastik dalam posisi terbuka, saya pasang sebagai
pengganti tutup.” Dan Yanto pun beraksi memukul-mukul dinding kandang.
Sowo kembang terusik, melepas lilitan, kemudian
bergerak ke arah mulut karung plastik yang terbuka. Yanto dan Andang berhasil
mengelabui, dan reptil itu mlungker di dalam karung. Saat ini Sowo Kembang bobot
6,5 Kg, nyaman di dalam kotak yang baru saja diselesaikan menjelang tahun baru
2014.
Entah sekedar seloroh atau serius, ular yang
diduga berasal dari hutan Wanagama itu
ditawar Rp 3.000.000,00. “Wah eman-eman Mas, kata Andang, “ular ini mau dipiara
Kasat Serse Polres Gunungkidul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda