Run pertama, penerjun jelang sentuh tanah |
Seratus tujuh (107) penerjun Detsemen Pertahanan Udara 474 Paskas TNI Angkatan Udara, bersama
atlet PASSI Yogakarta lakukan latihan rutin, Kamis 30/1/2014, di Lanud Adisutjipto Gading Gunngkidul. Tidak ada yang cedera. Dua Wara sempat tersapu angin, jatuh di perkampungan. Pelaku Jun-gar (Terjun penyegaran) didominasi pria. Dari 107, penerjun
wanita hanya 9 orang.
Kapen
Agung, atas nama komandan Lanud AU Adi Sutjipto menjelaskan, terjun payung kali
ini adalah latihan rutin dalam rangka meningkatkan profesionalisme pasukan.
Mayor
Penerbang Subhan, dari Squadron 32 Malang tiga kali menerbangkan pesawat C 120 dengan
kode Penerbangan A. 1315, dari pangkalan Adi Sutjipto Yogyakarta ke Lanud
Gading, Gunungkidul. Dua group penerjun, muntah dari perut pesawat di ketinggian
1.500 fit. Sisanya, kategori terjun bebas dilepas dari keinggian 8000 fit.
Di dalam
pesawat, ini kesaaksian Sersan Mayor Al-Mustofa, “Kami tak putus berdoa. Kami
didoktrin tidak boleh terlalu percaya diri secara berlebihan.” Mayor Al-Mustofa
telah 2.521 kali terjun, mendarat tepat di sekitar asap kuning yang dinyalakan
oleh instruktur.
Serda Mustika, terhempas angin nyasar di pemukiman penduduk |
Serda
Mustika dari Kesatuan AU Pekan Baru mendarat di perkapungan karena fator angin.
Parasut segi empat sebenarnya relatif mudah untuk dikendalikan. Tetapi karana
dia terjun paling bontot, dan kebetulan angin cukup kencang, akhirnya Serda
Mustika harus mendarat bukan di lapangan melainkan di pemukiman penduduk.
Bergabung dengan rekan-rekannya, Serda Mustika diantar warga menggunakan mobil L
300 bak terbuka.
Serda Elma, pernah terjun di Negeri Kangguru |
Serda
Nurul, dari AU Patimura, 90 kali lakukan terjun bebas, juga tebuang angin senasib dengan Serda Mustika.Tetapi
dengan lapangan jaraknya tidak begitu jauh, kurang lebih 100 m. Beda dengan
Serka Elma. Dia Wara pertama yang mendarat tepat di titik Lanud Adi Sutjipto
Gading, Gunungkidul. Maklum, Elma telah terjun payung sebanyak 450 kali. Itu dialakukan
di seluruh Indonesia, bahkan tahun 2013 dia ada kesempatan terjun di negeri Kangguru,
Australia.
Latihan
hari itu disaksikan penduduk sekitar. Bahkan kendaraan roda dua yang melaju ke
arah Wonosari dan sebaliknya ke Yogyakarta, sempat berhenti sejenak memperhatikan
atraksi para penerjun. “Jun-gar kali ini terbilang sukses,” kata Kapten Agung,
di sela jamuan minum kopi hangat, usai melatih anak buahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda