WONOSARI, Danang Ardianto mantan aktifis 98 asal Gunungkidul mengeluarkan pernyataan cukup keras dan pedas. Pilkada serentak 2020 dia cap memunculkan bandit-bandit politik. Menurutnya, mereka patut dihajar, meski butuh waktu 10 tahun untuk bisa melumpuhkannya.
"Jargon yang paling memuakkan adalah politik tanpa mahar. Itu omong kosong," ujar Danang Ardiyanto di rumah tinggalnya, (17/3/20).
Sarjana filsafat UGM ini pun mempertanyakan, parpol mana yang tidak butuh biaya untuk menggerakkan roda organisasi. Tidak satupun, tegas dia.
Lebih menohok, menurutnya, ketua partai politik pun butuh duit banyak untuk kepetluan melanggengkan kekuasaannya.
Jangan salah duga, kata dia, sikap otoriter penguasa partai politik, membuka peluang untuk berburu rente.
Pilkada 2020, menurutnya merupakan momentum penting, karena di sana ada gemerlap uang yang bisa disedot sebanyak-banyaknya dengan mengatasnanakan apa dan siapapun.
"Saat ini saya sedang berada pada titik teratas keberanian saya untuk melawan dan menabrak bandit-bandit politik Pilkada Gunungkidul. Saya sedang merencanakan strategi dan taktik gerakan untuk dijalankan," tulis Danang di akun Facebook, 13 Maret 2020.
Ditanya panjang durasi gerakan, Danang bilang, untuk nenghentikan keserakahan bandit-bandit politik tersebut, butuh waktu 10 tahun.
"Mereka akan runtuh dengan adanya revolusi, bukan hanya refornasi," tegasnya.
Bambang Wahyu Widayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda