Minggu, 26 Januari 2014

BENAK SBY MENJELANG AKHIR KEKUASAANNYA


SBY
Usia kekuasaan SBY, untuk dua periode kepresidenannya adalah 3.650 hari. Terhitung dari 27/1/2014, dia memiliki sisa kekuasaan 267 hari. Peluang SBY tinggal 0,07 % untuk berbuat seseuatu bagi negeri ini. Apa yang mungkin dikerjakan SBY dengan waktu sesempit itu? Rakyat terus menunggu. Tetapi saya pesimis. Paling cuma menunggu godoot.

Karya pemikiran SBY secara monumental tertulis di dalam buku pertamanya: Selalu Ada Pilihan (SAP). Sayang sekali, SAP bergaung tidak lebih dari seminggu, habis itu lenyap seperti ditelan bumi. Padahal saya berharap, SAP memiliki karakter art longa vita brevis (terjemahan semau gue: manfaatnya panjang, meskipun usia  kekuasaanya pendek).

Semula saya berharap, bahwa SAP bisa dijadikan referensi untuk membangun Indonesia. Saya kira SBY mengajukan format bagaimana menggiring Indonesia agar segera keuar dari jeratan hutang Bank Dunia. Terlebih, saya juga membayangkan, SBY menulis kiat, bagaimana memerangi korupsi; bagimana memimpin partai politik agar tidak berantakan, seperti Demokrat.

Ya ampun, jebul salah satu isinya adalah cerita tentang asap hitam yang berputar-putar di langit rumahnya yang megah, dan ibu Ani, istri SBY teriak-teriak karena ketakutan. Saya tak pernah membayangkan, Seorang Susilo Bambang Yudhoyono yang kabarnya  seorang doktor, jendral, Presiden RI,  tega bercerita hal seremeh itu.  Bagi saya, cerita itu tidak fungsional. Meminjam kacamata pengamat, cerita asap hitam, tidak ada relevansinya dengan problem yang dihadapi bangsa dan negara.

Wah saya benar-benar kecele. yang terjadi menjadi sebaliknya: art brevis vita longa. Seni pemikirannya pendek, tetapi karakter kekuasaanya masih akan berlanjut. Paling tidak, dalam sisa waktu yang tinggal 0,07 %, SBY akan sibuk membuat katub pengaman,  supaya tidak terseret banjir bandang korupsi Partai Demokrat.

Apakah hal itu yang sedang dikerjakan SBY? Entahlah. Yang jelas SBY pernah dua kali menipu warga Gunungkidul. Dua kali pulang ke Pacitan melewati alas mentaok, dan duakali dipersiapkan jamuan ala kadarnya oleh Bupati Gunungkidul, SBY lewat begitu saja, tanpa mau mampir meski itu hanya sekejab.


Tujuhpuluh tiga (73) hari lagi, dihitung dari 27/1/2014 hingga 9/4/2014 SBY dalam posisi deg-deg plas. Pasalnya? Pileg berada di ambang pelaksanaan. Sesuai bukunya: Selalu Ada Pilihan, SBY mengahadapi dua teka-teki besar. Partai ciptaannya akan  terpuruk atau terjerambab. Itulah yang saat ini sedang berkecamuk di benak SBY. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...