SBY |
Usia kekuasaan SBY, untuk dua periode kepresidenannya adalah 3.650 hari.
Terhitung dari 27/1/2014, dia memiliki sisa kekuasaan 267 hari. Peluang SBY
tinggal 0,07 % untuk berbuat seseuatu bagi negeri ini. Apa yang mungkin
dikerjakan SBY dengan waktu sesempit itu? Rakyat terus menunggu. Tetapi saya
pesimis. Paling cuma menunggu godoot.
Karya pemikiran SBY secara
monumental tertulis di dalam buku pertamanya: Selalu Ada Pilihan (SAP). Sayang
sekali, SAP bergaung tidak lebih dari seminggu, habis itu lenyap seperti ditelan
bumi. Padahal saya berharap, SAP memiliki karakter art longa vita brevis (terjemahan semau gue: manfaatnya panjang,
meskipun usia kekuasaanya pendek).
Semula
saya berharap, bahwa SAP bisa dijadikan referensi untuk membangun Indonesia. Saya
kira SBY mengajukan format bagaimana menggiring Indonesia agar segera keuar
dari jeratan hutang Bank Dunia. Terlebih, saya juga membayangkan, SBY menulis
kiat, bagaimana memerangi korupsi; bagimana memimpin partai politik agar tidak
berantakan, seperti Demokrat.
Ya
ampun, jebul salah satu isinya adalah cerita tentang asap hitam yang
berputar-putar di langit rumahnya yang megah, dan ibu Ani, istri SBY
teriak-teriak karena ketakutan. Saya tak pernah membayangkan, Seorang Susilo
Bambang Yudhoyono yang kabarnya seorang
doktor, jendral, Presiden RI, tega
bercerita hal seremeh itu. Bagi saya,
cerita itu tidak fungsional. Meminjam kacamata pengamat, cerita asap hitam,
tidak ada relevansinya dengan problem yang dihadapi bangsa dan negara.
Wah
saya benar-benar kecele. yang terjadi menjadi sebaliknya: art brevis vita longa. Seni pemikirannya pendek, tetapi
karakter kekuasaanya masih akan berlanjut. Paling tidak, dalam sisa waktu yang
tinggal 0,07 %, SBY akan sibuk membuat katub pengaman, supaya tidak terseret banjir bandang korupsi
Partai Demokrat.
Apakah hal itu yang sedang
dikerjakan SBY? Entahlah. Yang jelas SBY pernah dua kali menipu warga Gunungkidul.
Dua kali pulang ke Pacitan melewati alas mentaok, dan duakali dipersiapkan
jamuan ala kadarnya oleh Bupati Gunungkidul, SBY lewat begitu saja, tanpa mau
mampir meski itu hanya sekejab.
Tujuhpuluh tiga (73) hari lagi,
dihitung dari 27/1/2014 hingga 9/4/2014 SBY dalam posisi deg-deg plas. Pasalnya? Pileg berada di ambang
pelaksanaan. Sesuai bukunya: Selalu Ada Pilihan, SBY mengahadapi dua teka-teki besar.
Partai ciptaannya akan terpuruk atau terjerambab.
Itulah yang saat ini sedang berkecamuk di benak SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda