Kepala Desa (Kades) anyar, hari pertama masuk kerja
menghadapi tantangan super berat. Bukan soal tanggungjawab di bidang pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan, melainkan tuntutan hidup berumahtangga.
Pasalnya, Kades ini masih lajang.
Sumarno, Kades Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten
Gunungkidul terpilih, dilantik Bupati, di Bangsal Sewoko Projo. Selasa,
31/12/2013. Kamis, 2/1/2014 hari pertama masuk kerja kepada perangkat lama
Kades anyar itu bertanya, “Pekerjaan apa yang harus saya selesaikan Pak?”
Sepontan, tanpa pikir panjang, Daliyo, Kabag Pemerintahan Desa
Patuk menjawab, “Nikah.” Sumarno terperanjat mendengar saran yang dilontarkan
Daliyo. Kades anyar kelahiran 1 /1/1975 ini pun merenung, sedikit tersipu. “Ini saran
yang sangat ringan sekaligus berat,” ungkap sumarno pada acara pisah sambut
Kades Patuk, di Aula Desa Patuk, Jum’at 3/1/2014.
Di samping kelakar ringan yang serius di atas, Sumarno teryata
Kades pilihan kawula muda yang memiliki kebolehan tarik suara. Pada acara makan
siang, sebelum ibadah solat Jum’at, Sumarno memamerkan suara peraknya,
melantunkan kidung dandang gula, “Pamintaku......... nimas sido Asih..........”
tepuk tangan hadirin mengiringi sebelum pupuh itu berakhir.
Sisi lain yang manarik dari acara pisah sambut kepala desa siang
itu, Suwardiyana (mantan Kades) menerima 6 bingkisan sekaligus dari: perangkat
desa, pemerintah desa, BPD, PKK, UPT Puskesmas I Patuk, serta pemerintah
wilayah Kecamatan Patuk.
“Selamat menjalankan tugas dengan baik untuk Pak Sumarno. Dan
Selamat menikmati masa pensiun untuk Pak Suwardiyana,” pinta Camat Patuk R
Haryo Ambar Suwardi, SH Msi, sembari menjabat tangan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda