Dr. Endang Sulistyaningsih, dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menjelaskan ihwal satu batang pisang bertandan empat yang tumbuh di Dusun Baros, Desa Baros, Saptosari, Gunungkidul.
"Sebatas pemahaman saya, pisang bertandan empat itu bisa disebabkan adanya mutasi alam yang sifatnya bisa tetap atau sementara," kata doktor Endang Sulistyaningsih, Sabtu petang, 16-1-2021 melalui aplikasi WhatsApp.
Menurutnya, kalau mutasi tetap maka anakannya juga akan bisa membentuk tandan empat. Namun jika mutasi sementara (temporary) maka anakan tidak akan bisa membentuk tandan empat.
Mutasi bisa terjadi pada meristem batang yang mempunyai primordia bunga. Penyebab mutasi bisa kondisi alam sekitar tanaman pisang tersebut misal populasi mikroorganisme tanah seperti bakteri yang bersifat plant growth promoting rhizobacteria sehingga menghasilkan hormon yang bisa memicu mutasi menguntungkan dengan tandan lebih dari satu.
Diminta menjabarkan jenis bakteri yang memicu hormon pendorong mutasi, pakar agronomi ini menyatakan, bahwa bakteri itu hanya salah satu faktor.
"Suhu tanah, pH tanah, nutrisi tanah juga bisa memicu mutasi," jelasnya.
Itu berarti, kata Dr. Endang, bahwa area tanah sekitar memang potensi menumbuhkan ontong pisang lebih dari satu.
Menjawab pertanyaan publik bahwa mungkinkah pisang bertandan lebih dari satu dikembangkan untuk kepentingan meningkatkan pendapatan petani, Dr. Endang Sulistyaningsih bilang, bisa dicoba ditanam anakannya.
"Kalau tumbuh tandan 4 ya mutasinya permanen."
Dia mengisyaratkan bahwa mutasi permanen memang menguntungkan petani.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda