Pelaku gantung diri di Gunungkidul antara Januari-Maret 2021 berdasarkan catatan sementara didominasi oleh warga berjenis kelamin perempuan.
Dari 12 pelaku tercatat bahwa delapan orang atau 75% berjenis perempuan sementara 4 atau 25% sisanya berjenis laki-laki.
Dilacak dari berbagai sumber daftar nama pelaku gantung diri pada triwulan pertama 2021 adalah sebagai berikut.
Jakinem 76, Mariyem 75, Kasminah 41, Waginem 71, Sukiyah 62, Mijem 80 Painem 78 serta Siti Rohani 55 tahun.
Sementara itu pelaku laki-laki masing-masing adalah Margiyo 77, Raji 84, Tony Putra 21 serta Ngadi 40 tahun.
Suharno Wakil Ketua DPRD Gunungkidul menganalisa mengapa perempuan banyak menjadi pelaku bunuh diri karena peran perempuan di rumah tangga lebih dominan.
"Perempuan fokus mengurus tata kelola keluarga. Begitu ada tekanan eksternal mereka sensitif mudah patah semangat dan memilih gantung diri", ulas Suharno Senin 22-3-2021.
Dari sudut pandang fitrah manusia Ari Siswanto anggota Komisi B DPRD Gunungkidul menyatakan bahwa perempuan lebih rentan dibanding laki-laki.
"Itu sebabnya dimunculkan undan-undang perlindungan perempuan dan anak," kata Ari Siswanto.
Menurutnya perlindungan perempuan dan anak itulah yang semestinya dilakukan secara optimal sebagai salah satu upaya menekan angka gantung diri.
(Bambang Wahyu Widayadi)