September 2016 silam, Dinas Pariwisata Gunungkidul menyelenggarakan sayembara penulisan cerita pendek berlatar-belankang pariwisata. Dari enampuluh tujuh cerpen yang masuk, 27 di antaranya terpilih dalam kategori terbaik. Bulan ini rencananya naik cetak dalam bentuk Antologi Cerpen bertajuk Serenade Pantai Gesing.
Hal di atas
dikemukakan Esti Nuryani Kasam, S.S.
M.A. selaku editor antologi cerita pendek yang segera terbit, guna melengkapi media promosi
wisata di Gunungkidul.
Menurut Esti
Nuryani, selama ini, promosi pariwisata Gunungkidul banyak dilakukan melalui
surat kabar, media elektronik radio, televisi, website, maupun media sosial.
Esti bersama
Hariwijaya, S.S. M.Si. dari Forum Penulis Negeri Batu (FPNB) selaku salah satu
juri dalam lomba cerita pendek memunculkan ide baru.
“Tidak ada
salahnya kalau promosi wisata itu juga ditempuh melalui jalur kebudayaan dalam
bentuk buku kumpulan cerita pendek,” kata Esti Nuryani Kasam, 17/7/17.
Dijelaskan,
dalam bunga rampai tersebut, masing-masing penulis lokal bertutur mengenai sejumlah tempat wisata. Menrut
Easti, paparan para cerpenist, secara faktual patut diketahui publik.
“Setidaknya,
dengan membaca 27 cerita pendek tersebut, wisatawan memperoleh abstraksi atau
ganbaran global mengenai tempat-tempat wiata yang layak dikujungi,” imbuhnya.
Tak hanya itu,
menurut Esti, antologi cerpen ini bisa menduniakan Gunungkidul. Esti yang pengajar sekaligus penulis lepas
ini mengatakan, inisiator pembuatan dan penerbitan buku adalah murni gagasan
dia, didukung Hariwijaya, selaku direktur penerbit Elmatera.
Tentang 27 cerita pendek yang dimaksud, Esti
menjabarkan: 1. Serenade Pantai Gesing (Siska Yuniati), 2. Senja di Pantai
Seruni (Fajar Setiawan), 3. Kembang Gunung Kapur (Hasta Indriyana), 4. Simbok
dan Ladang Amalnya (Sri Maryati), 5.
Cerita Panjang Yang Perlu Kau Dengar (Mini GK), 6. Bunga Senja Pantai Pok
Tunggal (Astari Juwita Ning Tyas), 7. Bapaku Yang Gila (Ermawati), 8. Surat
Dalam Botol Untuk Bapak (Mutia Kymoot), 9. Menghitung Matahari (Hendry Bodigo),
10. Makan (Dewi Ermawati), 11 Nasi Tanjung (Al Hasna), 12. Belalang Goreng
(Delilah Handani), 13. Mata Yang Bicara (Lisaw), 14.
Rindu (Amalia), 15. Sepotong Hati Di Indrayanti (Inung Setyami), 16.
Bukan Putaran Ganjil (Bayu Setiyani), 17. Surga Duniawi Negeri Batu (Bima
Pratama), 18. Siluet Jingga di Langit
Nglambor (penulis tak terlacak), 19. Tandus Tapi Tak Haus (Satriya Guntara),
20. Hdden Paradise of Gunungkidul (Asyad Arsya), 21. Pok Tunggal dan Pemulung
Surga (Reza Pahlewi Wirananta), 22. Alasanku Berahan (Tafrid Huda), 23.
Nostalgia (penulis tak terlacak), 24. Bukan Lagi 1000 Gunung (Safira Fauziana Thahar),
25 Kosakora (Fitriana), 26. Sawi Putih di Pucuk Rembulan (Bambang Wahyu
Widayadi), dan 27. Cara Mencintai (Rizal Alief).