Tim Perumus materi debat pilkada putaran ketiga, melalui Artika Amelia menyatakan, bahwa Gunungkidul membutuhkan strategi pembangunan yang tepat.
Prinsip keadilan pemerataan dan kemakmuran menjadi dambaan yang harus diwujudkan secara nyata dalam wawasan lingkungan dan budaya agar masyarakat Gunungkidul menjadi tangguh, berdaya, dan sejahtera.
"Jika saudara menjadi Bupati Gunungkidul, apa langkah konkrit dan kebijakan yang saudara ambil dalam menggali potensi daerah, yang itu berbeda dengan kandidat lain," tanya Artika Àmelia, 10/11/20.
Bambang Wisnu Handoyo sangat yakin, bahwa UU Keistimewaan dan UU Desa adalah kunci untuk membuat 144 desa di Gunungkidul menjadi mandiri. Alasan dia, yang tahu seluk beluk dan peta permasalahan adalah desa.
Di desa, kata Bambang Wisnu Handoyo, ada perangkat daerah yang siap memetakan segala macam sumberdaya. Menejemen terhebat, menurutnya ada di desa. Kakau 144 desa di Gunungkidul mandiri, maka pemerataan, keadilan dan kemakmuran itu pasti tercapai.
Berbeda dengan Benyamin Sudarmadi Calon Wakil Bupati yang mendampingi Bambang Wisnu Handoyo. Mantan Ketua IKG ini sedikit kurang fokus menjawab pertanyaan Artika Amelia.
Pertanyaan Artika sangat teknis dan sederhana, "Potensi dan sumber daya apa yang anda akan manfaatkan dalam menjalankan program saudara guna melindungi perempuan dan anak," tanya Artika Amelia.
Tanpa berteke-tele, Benyamin Sudarmadi menjelaskan, bahwa perempuan dan anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan positif, tanpa menunjuk contoh kegiatan positif yang dimaksud.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda