Wedang Seruputan atau Seruni Putat Wetan diproduksi untuk mendorong atau menaikkan pendapatan masyarakat di level paling ujung, yakni tingkat padukuhan.
Seruputan, seperti dijelaskan Nunik Asngadah, selaku peramu bahan baku, merupakan wedang segar kreasi 30 emak-emak yang tergabung dalam Kelompok Kampung Mompreneur, setelah bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi IST Akprind Yogyakarta.Dalam kesempatan melaunching Kampung Mompreneur, Penewu Patuk R Haryo Ambar Suwardi menyatakan, Wedang Seruputan merupakan bagian, sekaligus hasil dari kampanye one village one product.
Desa yang mampu memproduksi satu makanan, minuman atau karya apapun, menurut Ambar akan membawa pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dengan one village one product, masyarakat Kapanewon Patuk tidak hanya akan menjadi penonton pariwisata yang faktanya hanya mendapat sampah dan asap knalpot," kata Ambar, Kamis 5/11/20, saat melaunching Kampung Mompreneur.
Utusan dari IST Akprind, atas nama Rektor menyatakan sependapat dengan Ambar, bahwa program holistik pemberdayaan dan pembinaan desa bertujuan membantu meningkatkan pendapatan perkapita.Di tempat yang sama, Kadis Pariwisata Gunungkidul, melalui Kabag Pemasaran, Yuni Hartini, S.P, M.Si mengapresiasi kegiatan Kampung Mompreneur. Seruputan, dia nyatakan masuk dalam kategori ekonomi kreatif.
Namun Johan Eko, Kadis Perindag mengingatkan, Kampung Mompreneur tidak boleh melupakan tiga hal, pertama kuantias pruduk, kedua kualitas produk, dan ketiga jaringan penjualan produk.
Soal kuantitas, ini sambung Lurah Desa Putat yang diwakili Sumadi, dijamin tidak akan mengecewakan, karena jeruk nipis, serai, temulawak jahe dan yang lain banyak dibudidayakan warga Desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda