Kadinas Pertanian Pangan, Ir. Bambang Wisnu Broto didaulat Kelompok untuk memetik melon dan cabe. Usai prosesi panen dilakukan temu wicara.
Mustofa mitra poktan Ngudi Makmur menyampaikan laporan, lahan yang diusahakan untuk tanaman melon seluas 1 hektar. Dia memperkirakan panen bulan November 2020 sebanyak 30 ton.
"Harga November 2020 Rp 10.000,00 per kilogram, sehingga Ngudi Makmur meraup hasil Rp 300.000.000,00," ujar Mustofa, 24/11/20.
Budidaya yang dipergunakan adalah tanam melon tanpa lanjaran. Tiap batang menghasilkan 3 buah, bobot per buah 2 kilogram.
Tanam tanpa lanjaran dilakukan karena melon bisa berbuah hingga 3 biji, tetapi jika dengan lanjaran hanya menghasilkan satu biji seperti banyak dilakukan di Sragen dan Sukoharjo.
"Dengan 3 buah per batang, jika satu rusak masih menyisakan 2 buah," jelas Mustofa.
Melaporkan soal pemasaran, Mustofa bilang sudah terbentuk jaringan, sehingga produk akan terserap oleh pasar.
Selebihnya Mustofa memaparkan, petani tidak tergantung pada pupuk bersubsidi. Kelompok memilih pupuk tunggal phospat dan KCl. Menurut Mustofa lebih efesien. Dengan takaran pupuk yang tepat, terbukti melon terasa manis meski panennya di musim penghujan.
Berikutnya Mustofa bertutur soal cabai yang ditanam dan akan panen merupakan cabai rawit. Total tanaman sebanyak 10.000 batang.
Durasi panen, terang Mustofa, 50 kali, tiap 1 batang menghasilkan 1 kilogram, sehingga sampai selesai panen diperkirakan menghasilkan 10 ton, dan jika satu kilo dihargai Rp 20.000,00 akan menghasilkan Rp.200.000.000,00. Hasil lumayan besar.
"Tanah Klayar ibarat menghasilkan emas hijau," kata Khoirudin menimpali.
Kadinas Pertanian Pangan, Ir. Bambang Wisnu Broto setuju bahwa tanah di Klayar menghasilkan emas hijau. Dia mendorong poktan terus mengembangkan usahanya karena terbukti meningkatkan pendapatan petani.
Bambang Wisnu Broto berharap agar mitra poktan masih terus mau menularkan ilmunya, melatih para petani di Klayar dan sekitarnya.
"Dinas akan terus mensuport usaha para petani dan poktan untuk maju," kata Bambang Wisnu Broto.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda