Minggu, 22 November 2020

BUKAN HANYA JABATAN, NYAWA PUN BISA DICOPOT

Mengapa corona terus mengincar dan mencopot nyawa? Itu pertanyaan simpel bagi Allah SWT. Tidak  dirahasiakan, karena jawabannya telah ditulis  di Al-Ankabut 3. 


  “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

  

Sangat jelas, bahwa dunia hanya ada  dua kelompok besar. Satu kelompok orang yang benar, dan kelompok lain orang yang berdusta. 


Apa pula yang diragukan  oleh para pendusta? Tidak lain, dari awal hingga kini masih sama, soal keraguan tentang Hari Pembalasan.


Karena ketidakyakinan adanya hidup sesudah mati, yaitu hari perhitungan,  tempat segala perbuatan manusia diperlihatkan, maka penyakit menular itu diturunkan. 


Penyakit menular yang penyebarannya dalam  skala besar sampai ke seluruh penjuru dunia, menjadi salah satu pertanda dekatnya hari kiamat. 


Rasulullah SAW pernah bersabda, “Di antara enam tanda-tanda kiamat adalah timbulnya berbagai penyakit menular yang mengakibatkan banyak di antara kalian meninggal (karenanya) seperti matinya kambing di tempatnya.”


Artinya? Meski manusia mengurung diri di dalam rumah, bukan mustahil corona akan menghampirinya.     Penyebaran penyakit mematikan dalam skala besar pernah terjadi di daerah ‘Amwas (daerah bagian Palestina) sekitar tahun 18 Hijriah. 


Diceritakan, penyebarannya  merambat sampai ke seluruh pelosok negeri Syam.  Tercatat lebih dari 25.000 orang meninggal dunia akibat penyakit menular, termasuk  di dalamnya adalah sahabat Nabi Muhammad SAW, yang terkemuka, Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah Ra.


Dalam poisi corona menghajar umat di tahun 2020, manusia menghadapi dua pilihan, siap  mati, dan siap hidup.   Mati merupakan kelanjutan hidup yang sesungguhnya. Hidup adalah antrian mati yang telah ditetapkan-Nya.  


Gagal mengatasi kerumunan, jabatan bisa dicopot oleh penguasa. Gagal atau berhasil menyelamatkan bumi dan isinya,  nyawa manusia mudah dicopot oleh pemilik-Nya, siapa pun dia, tidak pandang bulu.


Bambang Wahyu Widayadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...