Penyakit menular pernah terjadi di abad ke 18. Kala itu menelan korban 25.000 jiwa. Lokasi pandemi berada di negeri Syam dekat Palestina.
Wabah tidak memilih milih sasaran. Sahabat Rasulullah Abu Hubaidah Amir bin Al-Jarrah rodiallohu anhu meninggal karena terkena penyakit menular.
Dua ratus tahun kemudian yaitu di abad 20 merajalela penyakit menular yang terkenal dengan sebutan Covid-19 menjalar ke seluruh dunia.
Terkait merajalelanya covid-19 telah diberitahukan oleh Nabi Mohammad Solalohu alaihi wa salam bahwa manusia akan banyak mati bergelimpangan seperti kambing mati di kandang. Faktanya, sabda Rosululloh benar-benar terjadi.
Dampak sakit dan meninggal di Indonesia tercatat bahwa hingga 14 Januari 2021, warga yang terkontaminasi covid-19 sebanyak 870.000 orang, sembuh 711.000 orang, sementara yang meninggal dilaporkan 25.246 orang. Ini lebih dari kabar yang terjadi 200 tahun lalu.
Untuk Indonesia, di antara yang meninggal itu ada ulama besar Syekh Ali Jaber ulama tersebut meninggal dunia Kamis 14 Januari 2021 di Rumah sakit YARSI Jakarta pusat karena sakit.
Para pemimpin dalam menangkal covid-19 terkesan sangat terombang-ambing.
Pertama para pemimpin memilih cara lock down, kedua pembatasan sosial bersekala besar, ketiga pelonggaran dan adaptasi baru, keempat pembatasan sosial kegiatan masyarakat dibarengi dengan vaksinasi 181 juta warga negara.
Para pemimpin sangat terombang-ambing seperti yang tertulis di dalam Al-A'raf ayat 186 bahwa barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.
Pada Surah Al-Mu'minun Allah berfirman, Dan sekiranya mereka Kami kasihani, dan kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Covid-19 menyebar ke seluruh dunia karena sudah terlalu banyak manusia yang memperolok Al-Qur'an. Allah pada Al-Baqarah ayat 15 melanjutkan ayat 14 menyatakan, Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang- ambing dalam kesesatan.
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang diberlakukan tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2021 tidak akan mampu menghentikan laju Covid-19.
Ada jalan keluar di samping PKM supaya amukan wabah mereda, yaitu sedekah, tetapi para pemimpin belum tentu mau menerima dan melakukannya.