Misteri kecurangan caleg partai
Gerindra dapil II Gunungkidul mulai terkuak. Supardi, Kades Watusigar, Ngawen,
Gunungkidul, membeberkan, Ngdiono meminta dirinya membantu mengalihkan gambar
partai Gerindra di Kecamatan Ngawen ke by namenya. Kepada Subroto, dari Partai
Hanura, melalui percakapan telepon Supardi membeberkan tanpa tedeng aling-aling.
“Pak Pardi, saya
dengar Ngadiyono mau ambil 300 suara dari partai lain. Kalau dari dalam Partai
Gerindra, Ngadiono sudah mengambil berapa Pak?” demikian Subroto caleg dari
Partai Hanura no. 4, memancing Supardi. “Belum-Belum, belum mengambil Pak
Broto.”
“Pak Ngadiono
datang ke rumah panjenengan, apa hanya ngebel (maksudnya telepon)?” kejar
Subroto ingin tahu lebih banyak. “Tadi, (Jum’at 11/4/2014) Pak Ngadiono datang
ke rumah,” jawab Supardi singkat.
“Ya, ya. Tapi
panjengan pernah bilang, kekurangannya (selisihnya) dengan Dik Pur (Purwanti
SH, caleg no urut 8 dari Gerindra) 300 suara.” Supardi menjawab, “Nek sementara ini Pak
Ngadiono masih unggul. Yang dikhawatirkan adalah perhitungan akhir. Pak
Ngadiono ingin mencari aman.”
Tadi Anda bilang,
Ngadiono kurang 300 suara. – Supardi menyahut, “La iya, Maksudnya
Pak Ngadiono
masih perlu 300 suara, supaya dia tetap dalam aman.” Jadi sekarang Ngadiono
yakin dalam posisi unggul atas Purwanti SH? “Kata pak Ngadiono begitu Pak
Broto.”
Dan saya dengar,
Ngadiono sudah membuat pernyataan unggul/menang atas Purwanti melalui media
lokal. Apa itu benar Pak Pardi. “Belum-belum Pak Broto.” Tetapi saya dengar
begitu Pak Pardi.
“Wah saya malah
tidak tahu. Yang jelas begini Pak Broto, saya tadi (Jum’at 11/4/2014) ditemui
Pak Ngadiono di depan RS Nur Rohmah.
Kalau bisa, saya diminta mencarikan tambahan suara. Karena Purwanti caleg dari
Dapil II, sementara Pak Ngadiono dari dapil I. Pak Ngadiono kuatir Purwanti
bermain dengan PPK Nglipar dan
Gedangsari. Sementara kalau saya diminta mengakses PPK Ngawen saya tidak berani
Pak Broto.”
“Pak Broto punya
akses dengan PPK Patuk ya?” Supardi mulai berani bertanya. “Kalau saya jelas
ada Pak Pardi.” –O, begitu ya Pak. Terus Pak Broto kersane pripun? – La pak Ngadiono
mau bagimana? - Kalau pak Ngadiono tetap
berkomitmen Pak Broto. – Komitmen ngadiono seperti apa Pak Pardi?
– Wah ya itu yang
perlu dibicarakan. Kalau Patuk yang nyoblos gambar Partai Gerindra ada nggak
Pak Broto. – Lho mustinya Ngadiono lebih tahu soal itu pak Pardi, saya kan dari
partai Hanura. Saya tidak ngurusi partai lain.
- Kalau Patuk
banyak pemilih yang nyoblos gambar partai Gerindra, Pak Ngadiono menghendaki
itu ditarik ke by name Ngadiono. Maksudnya begitu Pak Broto. –Emmm ..... begitu. Jadi saya
difungsikan sebagai jangkarnya Ngadiono di PPK kecamatan Patuk?
“Wani Piro?”
demikian komentar pengamat politik segmen perempuan, Mudi Lestari (60), sembari
geleng kepala menyimak rekaman audio yang beredar luas di publik, wilayah
Kecamatan Patuk.
Lebih lanjut Mudi
Lestari mengatakan, tingkah politik Ngadiono, benar telah malampaui batas. Dia
memberi suport ke Purwanti SH, agar berjuang keras melawan kezolilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda