Gunung Api Purba itu batu. fajar@fotograf |
Pak
Budi Martono, sebelum mengkakhiri pengabdiannya sebagai Sekretaris Daereh
Kabupaten Gunungkidul, DIY, secara berkelakar menawarkan sebutan lain untuk Kota
Gaplek. Nungki, demikian beliau sambil ketawa menyebut akronim cantik yang
kepanjangnnya adalah Gunungkidul.
Tidak
ada respon, meski gagasan pria paruh baya pegiat geo park asal Jawa Timur itu
cukup segar dan menggelitik. Lalu sebuah komunitas amor patria alias pecinta
tanah kelahiran menyebut Gunungkidul sebagai Negeri Batu.
Saya
sering menggunakan beberapa nama untuk secara substitutif menggantikan
Gunungkidul, dengan sebutan Kota Thiwul, Kota Gaplek, yang terhangat Kota
Campur Sari, Kota Wisata, dan Negeri Batu.
Memberi
trade
mark, saya disemprot Pak Slamet Harjo, fesboker maniak yang sekaligus
politisi Golkar anggota DPRD DIY. Pak Slamet bilang, “Kok negeri batu pak, kata batu terkesan kasar, angkuh,
ndablek dll nggak pas lah, nggak memotivasi.”
Saya mencoba menjelaskan, tidak selamanya batu berkonotasi buruk. Saya sodorkan contoh batu mulia jenis bacan, biduri laut, biduri bulan apa
lagi bluestine, pasti diburu orang, karena harganya bisa puluhan bahkan
ratusan juta.
Bahkan saya menyodorkan
kasus sederhana, jalan menuju Nglebak, menuju rumah tingglnya, gara-gara kurang batu, jadi gak nyaman karena gak halus, aspalnya berlubang.
Saya sengaja meledek anggota dewan yang setiap hari unggah status di akun
fesboknya itu.
Masih tak percaya, dia membalas, “Membangun negeri batu, ........ ah tetep aja
konotasinya keras, kalau dah baca pasti judulnya gak gitu wkwkwwk”. Rupanya politisi ini terjebak, dikira
status yang saya tulis itu berkaitan dengan sebuah berita. Ha ha ha......
Untung ada Pak Budi Martono. Beliau
menimpali, “ Salah satu unsur Geopark.....juga Batu lho.”
Realita menakjubkan yang selama ini
tidak disadari adalah kekayaan alam Gunungkidul itu batu. Perhatikan
Nglanngeran itu apa? Batu. Kawasan karst itu
apa? Batu. Jalan propinsi menuju pantai landasannya apa? Batu, mosok
jadah. Wakakakakakakaaaaaaaaaa.
Saya bangga menyebut Gunungkidul
sebagai Negeri Batu. Seloroh, wong Gunung cedhak watu adoh ratu, yo ben.
Emang masalah buat low?
‘Country Rock, atau Country
Stone’ itu sebutan keren. Bukan karena saya sok keinggris-inggrisan,
tidak. Tetapi ini salah satu ide mengangkat nama. Soalnya saya tidak mampu
membayar Rp 100 juta, agar ide ini dicatat oleh Jaya Suprana dalam MURI.
Biar orang menampik atau bahkan mengutuk,
bahwa saya kehilangan nasionalisme, kafilah tetap berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda