Berita paling hangat, karena mantan napi boleh menjadi bakal calon legeslator (bacaleg) dua orang Ketua DPW Perindo memutuskan diri untuk mengundurkan diri.
Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (NasDem) karena merasa marwah banyak berubah, maka dia memilih untuk kembali ke kampus.
Dikutip dari berbagai pemberitaan lokal maupun nasional , Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo DIY dan Jawa Barat menyatakan mundur dari jabatan Ketua karena berbeda pandangan dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hary Tanoe Soedibjo.
Mereka adalah Yuni Astuti, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Mundurnya Yuni Astuti menjelang Pemilu 2024 karena perbedaan prinsip. DPP Perindo membolehkan mantan napi menjadi bacaleg, sedang Yuni Astuti menolak keras.
"Saya menyatakan mundur sebagai Ketua DPW Perindo DIY sejak 1 April 2023.," ujar Yuni Astuti.
Sebelum Yuni Astuti, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat HM Ferrari Nurrachadian mengundurkan diri dari jabatannya.
Ferrari mundur sebagai kader partai Perindo, dengan alasan yang sama, seperti dilansir Detik Jabar.
Menyusul Connie Rahakundini Bakri seperti dilansir CNN Indonesia, juga mengajukan pengunduran diri dari anggota Dewan Pakar Partai NasDem (jalur non anggota partai).
Dia mengundurkan diri lewat surat yang ditujukan kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Connie bersedia menjadi anggota dewan pakar sejak 2013, lantaran Surya Paloh bilang, "NasDem bukan perusahaan tetapi instrumen pergerakan, tidak berpikir mencari selisih dagang, tidak memiliki semangat transaksional. NasDem menjaga ideologi yang dikelola secara profesional".
Belakangan Connie melihat prinsip itu pudar. Oleh karenanya, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali ke kampus.
Connie menyusul langkah Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukita yang lebih dulu meninggalkan peran dan keberadaan di DPP Partai NasDem.
(Bambang Wahyu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda