Tim sukses Joko-Jeka yang
ngotot menghantam sejarah masa lalu Prabowo adalah tindakan ‘bebal’. Sesungguhnya,
sejuta hujatan itu tidak layak menjadi konsumsi publik. Tetapi apa lacur, itu
sudah terjadi.
Saya melihat, mata
politisi telah terkena penyait ‘rabun ayam’. Jelang senja, mereka buta. Malam dan siang
hari, mata mereka awas banget. Mereka
tahu persis, yang mereka perdebatkan itu adalah sebuah drama ‘politik gajah’
yang membingungkan para pelanduk.
Setiap manusia adalah
pemimpin, kurang lebih begitu Bung Karno menyitir secuil ayat Al-Qur’an. Pemimpin
negara, bisa saja datang dari mana saja. Selama pemimpin negara itu tidak dari
golongan hewan, adalah syah.
Seorang ‘bajingan’,
bahkan ‘pembunuh’ sekali pun, selama garis takdir itu tiba, dia bisa berbalik
180 derajat. Di belakang peristiwa, pastinya ada rencana besar, yang mata
manusia tidak mampu mengendusnya.
Siapa mau protes, pada
takdir Sunan Kalijogo? Silakan demo, pintu terbuka lebar. Siapa mau menutup
fakta sejarah Ken Arok raja Singasari? Toh
kelanjutan Singasari itu sekarang Indonesia. Sayangnya, demokrasi tidak
mempercayai adanya suratan takdir.
Saya meragukan, apa iya
si penghujat, maupun yang dihujat itu tidak memiliki masa lalu yang gelap.
Saling tuding dan cemooh seperti tertayang di ILC Minggu malam 8/6/2014 adalah
drama permusuhan semu yang menjijikan. Maaf
saya terpaksa melakukan terjemahan bebas terhadap komentar Prof.
Sahetapi.
Jangankan rakyat, Karni
Ilyas sang pemilik tontonan ‘perang brubuh’ di ILC itu sendiri, sempat berucap
bingung, saat Fadli Zon tuding-tudingan dengan Napitupulu.
Apa mereka yang saling
berteggang leher itu berni buktikan, bahwa permusuhan yang mereka pertontokan
adalah berkelanjutan? Saya yakin, mereka
tidak akan berani melakukannya.
Saya melihat, saat Sahetapi
menyindir telak atas kelakuan para politisi di ILC Minggu malam, mereka tidak
mampu marah. Kedua kubu malah pada cengengesan.
Penutup: saya melemparkan
pertanyaan sederhana pada Prabowo maupun Jokowi begini: Apa yang
kamu cari, itulah yang kamu dapat. Kepada orang-orang di sekitar
kedua kandidat itu, pertanyaan saya idemdito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda