Saya masih belum ada
pilihan (SMBAP). Debat putaran pertama tidak berkembang. Kedua capres-cawapres
tidak berpijak di bumi pertiwi. Padahal moderator telah memancing dengan
pertanyaan-pertanyaan runcing sekaligus menggelitik.
Dimana mereka berdiri? Keempat tokoh tersebut, menurut saya berada di
awang-awang. Di dalam pikiran mereka sepertinya zero
sejarah negeri tercinta.
Yang saya masksud begini:
pada jaman Soekarno, politik dijadikan sebagai panglima. Era Suharto diputar, menjadi
ekonomi adalah panglima. Dan SBY selama sepuluh tahun berkuasa, bermanuver menjadikan
hukum sebagai panglima.
Semalam, Senin 9 Juni 2014,
Prabowo dan pasangannya, tak luput Jokowi-Jeka, cenderung hanya mengingat SBY. Sementara Indonesia ke
depan kita sangat butuh tiga panglima
itu.
Politik, Ekonomi dan
Hukum, untuk kejayaan Indonesia, pantas seiring sejalan. Dipadukan dalam
formulasi trilogi demokrasi. Ketiganya patut diletakkan pada pelataran hak
azasi manusia.
Tidak bisa misalnya hanya
mengandalkan salah satu. Mendewakan politik, Soekarno terjerambab. Mengagungkan
ekonomi, Soeharto kesampar kesandung. Memanglimakan hukum, korban berjatuhan.
Besan SBY, faktanya harus menginap di hotel prodeo.
Tentu saja berbeda manakala
trilogi demkorasi itu berjalan seiring. Hak politik dipenuhi, hak ekonomi
terlayani, hak hukum terakomodir. Perkara yang terakit dengan sub-ordinat,
tentu saja akan lebih mudah untuk dijalankan.
Warga negara yang telah
mencapai tataran yang disyaratkan undang-undang tidak akan menjadi orang yang
buta politik. Bayi yang ada dalam kandungan, lebih terapresiasi karena negara
menjamin adanya hak ekonomi. Tajam ke
bawah tumpul ke atas, akan kikis, karena negera (SBY) telah memberi contoh.
Terus terang saya ragu,
atau lebih kongkritnya kecewa, dari ke empat tokoh yang berdebat semalam, tidak
mengkristalkan trilogi demokrasi, sebagai sayarat mutlak pembangunan Indonesia
masa depan.
Padahal Profesor Zaenal,
sang moderator memberikan kesempatan utuk menutup debat malam itu, agar rakyat
menjadi yakin terhadap sosok calon presiden 2014-2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda