Lembaga survey yang
melahirkan hitung cepat pada pilpres 9 Juli 2014, sepertinya menjadi pesaing
berat tongkat Nabi Musa alaihi salam.
Begitu cangih membelah bangsa Indonesia menjadi dua kubu sama besar. Di negeri tercinta telah terjadi
politik sigar semangka, yang menyebabkan semua pihak terserang penyakit
gatal-gatal.
Cukup fantastik, produk
lembaga surevey, disanjung, dan dipuji habis-habisan. Padahal sebenarnya
institusi tersebut tidak lebih dari sekedar jamur (panu) politik, yang bikin
gatal berbagai pihak.
Cermati dengan seksama.
Megawati tiba-tiba menjadi sangat tidak sabar. Hanya berdasar sajian lembaga
hitung cepat, Presiden RI ke V itu mengklaim, Jokowi-Jeka adalah pemenang
pilpres 9 Juli 2014.
Di seberang lain, Prabowo
Subianto, ikut ketularan panu politik. Pasangan capres yang sama-sama diharap
mampu memimpin bangsa, mendadak seperti kehilangan akal, melupakan institusi
formal KPU.
Lembaga hitung cepat diposisikan sebagai pemegang otorita.
Sampai-sampai Joko Suyanto selaku Menpolhukkam, bahkan SBY selaku Presiden, ikut
gatal sehingga turun tangan untuk memperingatkan kedua belah pihak.
Saya memandang, lembaga
survey tidak lebih dari lembaga lancang
mulut (LLM). Otoritas untuk mengumumkan pemenang pilpres 9 Juli 2014, jelas
bukan berada di tangannya.
Eloknya, semua pihak
terhipnotis, meskipun angka survey yang diumukan itu satu sama lain bertolak
belakang. Edian tenan.......... LLM menjadi pesaing berat institusi adhoc
bernama KPU.
Saya melihat LLM itu
tidak lebih dari lembaga penjilat. Mereka adalah sekelompok intelektual yang
menjilat ke kedua pasasangan calon presiden. Juga mencari muka kepada masyarakat.
Karena saking pinternya,
mereka mendadak menjadi sangat bodoh. Mereka tidak pernah sadar, bahwa apa yang
mereka kerjakan, sedikit banyak membuat situasi politik menjadi teramat gaduh.
Siapapun yang terpilih
di pesta demokrasi 9 Juli 2014, pada pemerintahan 5 tahun ke depan, perlu
melakukan evaluasi terhadap fenomena lembaga survey politik yang cuma pinter
melahirkan penyakit menular bernama PANU POLITIK.
Saya ikut gatal,
gara-gara lembaga penyebar penyakit gatal-gatal. Apakah lembaga yang saya
maskud juga gatal karena tulisan ini? Silakan bantah, saya termasuk tidak
alergi gatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda