Manusia yang berfikir
terlalu rasional, tidak jarang dia
memiliki cara berfikir sebaliknya yakni sangat irasional. Rama Sindhunata menggambarkan
hal tersebut sedemikian rinci dalam buku yang berjudul: dilema Manusia
Rasional. Korelasi pikiran Sindhunata fokus pada perkembangan ekonomi. Saya
melihat, di bidang poitik, paparan Rama Sindhu cukup relevan.
Seseorang yang lahir tanggal 17, berdasarkan numerologi, memiliki pola pikir dan kepribadian tinggi, dan tangguh.
Dia kuat pendirian. Kalau punya sifat liberal, dia terlalu bebas. Kalau konsevtif,
dia terlalu kolot. Tetapi dia berbakat sebagai pemimpin. Dia selalu tertarik
pada urusan sekala besar. Dia tidak menyukai detail. Dia tidak mau repot dengan
hal-hal yang teknis. Bidang usaha yang diminati adalah pertambangan, juga inves
yang berkaitan dengan tanah dan peternakan. Terkait dengan spiritual, biasanya
butuh bukti.
Berbeda dengan seseorang
yang bekelahiran tanggal 18. Berbeda tetapi
saling melenkapi. Orang yang lahir di titimangsa 18, hidupnya penuh
dinamika, penuh perubahan. Dia bertanggungjawab pada kesejahteraan orang
banyak. Sifat suka menolong amat dominan. Dia jarang memerlukan nasehat, karena
dia prototipe seorang intelektual yang menyukai logika dan argmunen. Dia tekun
di bidang administrasi yang efisian seperti hukum, politik dan agama. Meski begitu,
dia kadang juga emosional.
Perkaranya menjadi sangat
fenomenal ketika angka 17 dan 18 itu bersatu dalam pasangan pilpres Juli 2014. H.
Prabowo Subianto lahir 17 Oktober 1951. Sementara Ir. HM Hatta Rajasa lahir
pada 18 Desember 1953. Prabowo berkelahiran Jakarta, Hatta Rajasa kelahiran
Lampung.
Angka kelahiran pasangan
capres-cawapres tersebut berurutan. Apakah ini satu kebetulan? Atau ini
tanda-tanda jaman? Wallahu alam bisawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda