Durian sinta |
Daging durian, umumnya putih. Tetapi yang satu ini lain. Kulit luar kuning, warna
daging ‘orange’. Tidak tebal-tebal
amat, namun rasanya waouw..... Dan itu hanya ada di Desa Nglanggeran, Kecamatan
Patuk, Gunungkidul. Beli di tempat, relatif murah, di banding yang di tepian
jalan. Pengin nyoba nggak?
Durian orange,
atau mudahnya orang menyebut durian sinta.
Batang pohon rekah, banyak cabang. Dari tanah, buah sinta hanya 1,5 m. Umur 5
tahun, durian jenis ini sudah mulai belajar berbuah. Tidak tanggung, lima tahun
pertama per pohon bisa produksi 20 hingga 30 biji.
Hal di atas terungkap ketika saya
berbincang dengan Pak Yadi (65), petani durian asal RT 06/02, Dusun Karangsari,
Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, di pekarangan
miliknya, Kamis 6/2/2014.
Pak Yadi |
Pekarangan Yadi tidak luas, pada
sertifikat tanah tertulis 9800 meter persegi. Limabelas tahun silam, Yadi
tergerak menanam durian dari berbagai jenis: si petruk, si tokong, termasuk sinta.
Kebetulan yang disebut belakangan baru usia 7 tahun. Total tanaman Yadi 300
batang.
Tahun 2013, Yadi panen raya. Per
batang rata-rata berbuah 100 biji. Artinya, tahun lalu dia sempat panen durian
sebanyak 3000, sementara harga per biji, di tempat Rp 10.000,00. Ya ampun,
petani durian bisa meraup kocek Rp 30.000.000,00.
Tahun 2014 produksi turun drastis,
Alasannya cukup masuk akal karena curah hujan lumayan tinggi, menyebabkan
bunga, bahkan buah mudah banyak gugur. Yadi memperkirakan, panen tahun ini
tidak akan lebih dari 1.500 biji.
Sayangnya, Yadi tanam durian
sinta baru sebatang, padahal produktifitasnya tak kalah dengan durian jenis
lain. Batang yang cenderung merekah, banyak cabang, dari tanah buahnya hanya
1,5 meter, membuat dia bersemangat. Setiap pagi dan sore Yadi keliling kebun,
mencari durian runtuh.
Alin dan Abi mencicipi durian sinta |
Iseng, ke Pak Yadi, saya menawar
durian sinta Rp 10.000,00 per biji. Tanpa ada beban, dia lepas 3 biji untuk
saya bawa pulang. Yes...... rasanya lumayan legit. Cucu saya Abi dan Alin
maunya gak berhenti ngulum.
Pohon durian sinta |
Sekira tertarik, tempatnya mudah
dijangakau. Yang minat berwisata ke Embung di Puncak Gunung Api Purba, pasti
lewat depan rumah Pak Yadi. Dari Kota Yogya, sebelum Jembatan Kalipenthung,
belok kiri, ikuti petunjuk jalan yang
mengarah ke GAP. Posisi selatan Balai desa Nglanggeran, di kiri jalan, ada rimbun
pohon buah durian bergelantungan. Mudah terlihat, karena kebun Pak Yadi lebih
rendah ketimbang jalan aspal. Gak perlu ragu, boleh coba, dan silakan mampir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda