Menurut Wikipedia, pengertian azab adalah siksaan yang dihadapi manusia atau makhluk lain, sebagai akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukannya.
Covid-19 menyebar ke seluruh dunia ini azab atau bukan, banyak yang tidak memahami, bahkan di kalangan umat Islam justru banyak pendapat yang saling bertentangan.
Al Qur'an menjawab pertanyaan tentang azab dengan pasti. Jawaban tersebut mustahil salah, tetapi sebagian besar manusia tidak mau mempercayainya."
"Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 7).
Pada masa pandemi banyak orang yang hati dan pendengarannya dikunci, matanya ditutup, tetapi mereka tidak merasakan kalau sedang dikunci dan ditutup.
Azab itu ada pada rasa. Ketika manusia tidak merasakan bahwa sedang menerima azab, maka di situlah azab tersebut sesungguhnya sedang menimpa diri manusia.
Karena mata ditutup, pendengaran dikunci, hati diblokade, maka dalam mengatasi Covid-19 manusia hanya bisa meraba-raba harus begini harus begitu.
Menyusul ada yang bilang bahwa virus Corona tidak ada obatnya, sementara Al Qur'an menyatakan ada dan pasti.
Dalam Al-Insyirah 94: Ayat 5 dan 6 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman," Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan," demikian diulang hingga dua kali.
Siapa bilang Covid-19 tidak ada obatnya? Diberi penyakit juga disediakan obat. Manusia saja yang tidak tahu bagaimana harus bersyukur.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir."(QS. An-Nahl 16: Ayat 69).
Al Qur'an itu kurang apalagi? Kemunculan Pandemi Covid-19 dijelaskan sebagai azab bagi orang yang hati dan pendengarannya disegel, matanya ditutup, en toh masih ditunjukkan pula bahwa madu adalah obat bagi manusia. Termasuk buah-buahan. Kurang apa Bos.
Menangkal Covid-19 itu menurut Al Qur'an caranya sangat sederhana. Yang sulit, rumit bin rewel adalah pikiran manusia yang suka menyombongkan diri terhadap keterbatasannya.
Menurut Anda bagaimana? Mau PPKM terus-menerus? Atau mau hidup normal dengan meyakini bahwa Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa?
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda