Sabtu, 24 Juli 2021

MANUSIA MAKHLUK YANG LEMAH

Semua kekuatan itu milik Allah (Al Baqarah 165). Manusia hanya dipinjami untuk menggunakan sesuai izin. Manusia tidak diberi kewenangan menentukan keberhasilan.


Manusia itu adalah makhluk lemah tak berkekuatan, sepanjang tidak diijinkan memilikinya. Berhadapan dengan makhluk sekecil Covid-19 saja sudah kelimpungan. Silakan dibantah, jika memang ada argumen memadai. 


Manusia memang diberi hak untuk berusaha supaya bisa keluar dari azab Covid-19, tetapi dia tidak diberi kewenangan untuk menentukan kapan bisa keluar dari azab tersebut.


Upaya manusia bisa bermacam-macam. Bisa dengan menambah uang sebesar Rp 55,21 trilyun untuk bantuan sosial.


Bisa melalui percepatan rahihan target 181 juta penduduk selesai tervaksin. Tetapi manusia tidak diberi kekuatan menjamin,  bahwa setelah 80% penduduk Indonesia tervaksin  kemudian mengklaim bahwa Covid-19 hilang. 


Bisa juga menggunakan teknik lain, seperti: 1. Mengenakan masker. 2. Mencuci kedua tangan. 3. Menjaga jarak. 4. Menjauhi kerumunan. 5. Membatasi mobilitas.


Setelah melakukan 5 M bukan berarti bahwa manusia menjadi  gagah tidak mempan diserang Covid-19, bukan begitu.


Persoalannya apa, karena kegagahan itu adalah milik Allah, yang melekat pada Asmaul Husna Al Jabar atau yang memiliki kegagahan mutlak.


Itu sebabnya, MH Ainun Nadjib (Cak Nun) menyatakan, bahwa ikhtiar itu adalah tangga yang dimanfaatkan oleh manusia untuk meraih kekuatan Allah dalam menghadapi (bukan melawan) Covid-19. Manusia tidak akan sanggup melawan makhluk sekecil Covid-19.


La terus piye?  Satu: manusia banyak membaca ayat suci Al Qur'an. Dua manusia harus menyebarkan ayat itu walau hanya sedikit. Tiga, manusia harus selalu bersyukur dalam posisi sempit dan lapang. Dengan begitu maka jiwa manusia menjadi tenang.


Di Indonesia ada berbagai macam  agama, terus? Tidak ada masalah. Bisa dilakukan sesuai ajaran masing- asing.


Dan doa itu pun merupakan tangga untuk mendekat ke Tuhan Yang Maha Esa. Dikabulkan atau sebaliknya itu  hak prerogatif Allah Subhana wa Ta'ala. 


(Bambang Wahyu Widayadi) 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...