Pada masa kekuasaan periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo relatif aman tanpa guncangan yang berarti. Menginjak masa periode kedua, kedudukan Jokowi mulai goyah.
Panasnya kursi presiden mulai menyengat pada triwulan pertama 2021, dan panasnya makin terasa terjadi pada pertengahan tahun tepatnya sejak 3 Juli 2021.
Ahli hukum tatanegara Refly Harun mengutip cuitan publik, PPKM diplesetkan menjadi Pak Presiden Kapan Mundur.
Plesetan satire itu didukung satu kenyataan bahwa Presiden Jokowi tidak terbukti bisa berperan sebagai Presiden Yang Luar Biasa, yang bisa membuat warga negara tenang dari gempuran Covid-19.
Menurut Reffly Harun keputusan Presiden Joko Widodo terkait PPKM Darurat tidak mampu menyingkirkan tekanan sosial maupun ekonomi sehingga pandemi itu kini berubah menjadi horor yang setiap detik bahkan scond meneror masyarakat.
Itu sebabnya Margareto Kamis, juga ahli hukum tata negara menyatakan, jika Jokowi mengibarkan bendera putih tanda menyerah tidak sanggup mengatasi Covid-19 adalah lebih baik dan gentel.
Bendera putih menurut Margareto dianggap sebagai tanda bahwa Presiden Jokowi memiliki etika politik.
Ada banyak pihak yang mengatakan umur pandemi masih panjang. Indonesia bahkan diprediksi menjadi episentrum Covid-19.
Baru-baru ini terdengar kabar bahwa Kekaisaran Jepang memanggil warga negaranya yang di Indonesia untuk pulang dengan pesawat yang dicarter khusus.
Soeharto pada tahun 1998 turun karena desakan massa aksi. Jokowi apa benar turun karena desakan pandemi?
Pandemi memang dibikin sexsi untuk mendesak Jokowi undur diri, meski Aku Mochtar Ngabalin siap pasang badan untuk membentengi.
Tidak satu manusia pun yang sanggup memprediksi rampungnya amukan pandemi. Nasib Jokowi di ujung duri, sakit atau permisi.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda