Sukardi, Kades Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, menurut rencana hari ini mengundang 4 orang pemodal yang menangani pengembangan destinasi wisata Batoer Hill. Yoyok, Rio, Wignyo serta Agung, menurut Sukardi dimungkinkan masih bisa bertahan bersama setelah satu investor –Suswinarno membongkar 11 unit bangungan pelengkap.
“Saya yakin Pak Yoyok dan
kawan-kawan masih bisa berembuk secara baik-baik,” ujar Sukardi (17/5).
Desa Putat, bedasarkan laporan
PT Cipto Wening (pengelola Batoer Hill) selama dua triwulan menerima bagi hasil
tidak kurang dari Rp 10 juta.
“Triwulan ketiga belum ada
laporan pembagian hasil, keburu terjadi konflik di internal personil penanam
modal,” imbuh Sukardi.
Kades Putat meyakini, Batoer
Hill tetap berlanjut. Pihaknya menunggu hasil pembicaraan 4 orang pemodal.
Kalau Batoer Hill
benar-benar mandeg, menurut Sukardi
Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des), disiapkan sebagai pengelola pengganti.
Terpisah, dua pengunjung Mia
dan Aninditya, warga Salak, Semoyo, Patuk, yang sempat dimintai pendapatnya
menyayangkan jika Batoer Hill tiba-tiba
hilang.
“Tempatnya cukup bagus,
lumayan baik untuk buka bersama,” ujar mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda