Sabtu, 19 Mei 2018

PT Cipto Wening Handayani Meluruskan Ribet-Ribet Soal Batoer Hill


 Rio Erwin Setiawan, salah satu tokoh yang duduk pada Struktur PT Cipto Wening Handayani selaku pengelola Batoer Hills meluruskan kesimpangsiuran informasi. Tokoh yang banyak disebut-sebut memprakarsai destinasi Batoer Hill selama ini lima orang, sementara yang benar adalah tujuh personil.


Kepada awak media, setelah beredar kabar bahwa pengelola pecah kongsi, Rio Erwin Setawan mejelaskan duduk perkara yang sebenarnya.


Pertama kali yang dia jelaskan adalah personil inti yang termaktub di dalam struktur PT Cipto Wening Handayani.


“Kami, Yoyok Setiawan, Wignyo Marganing Mulyo, Baskoro Iwan Sandjojo, Suswiarno, Agung Prsetyo, Muhaminul Adil Haq, dan Rio Erwin Setiawan, secara legal formal adalah pengelola Batoer Hills”, ujar  Rio melalui Whatsapp, (18/5).


Terkait dengan pembongkaran 10 unit tempat penginapan, menurut Rio tidak bisa dimaknai sebagai pecah kongsi, sebagaimana diberitakan infogunungkidul.com.


Hal pembongkaran 10 rumah penginapan berkaitan surat peringatan dari Pemerintah Desa Putat Nomor 271/68/V/2018, tertanggal 3 Mei 2018.


Intinya, PT Cipto Wening Handayani  dimimta menertibkan bangunan (rumah penginapan), yang posisinya melebihi (berada di luar perjanjian kesepakatan) dengan desa.


“Cipto Wening Handayani  diijinkan menggunakan area tanah kas desa seluas 5000 meter persegi,” jelas Rio.


Persoalannya, demikian Rio menambahkan,  setelah diukur 10 unit rumah penginapan berada di luar batas 5000 meter, maka bangunan tersebut harus kami bongkar.


Mereka bertujuh, berdasarkan penjelasan Rio, ke depan masih berkomitmen mengembangkan Batoer Hills demi kemajuan wisata Gunungkidul.


baca juga: 
1. http://wahyuwidayadi.blogspot.co.id/2018/05/kades-putat-memastikan-batoer-hill.html
2. http://wahyuwidayadi.blogspot.co.id/2018/05/pecah-kongsi-pemegang-saham-batoer-hill.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...