Minggu, 20 Mei 2018

MENUNGGU RABU 17 APRIL 2019 SORE HARI


 Nominator bakal calon presiden pada pemilu 2019 masih menguat di Joko Widodo dan Prabowo. Di tengah budaya elektronik, nominasi calon,  menurut drs. Bambang Cipto, MA, dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMY, hanya merupakan riak kecil dari perjalanan panjang seorang bakal calon presiden lolos dari bilik pemilu yang sesungguhnya.


Kampanye belum dimulai, Jokowi dan Prabowo terlihat begitu inten berhubungan dengan para calon pendukung. Peran Parpol, baik pengusung maupun pendukung bergeser dari menjual calon ke ranah berebut mencari perhatian untuk bisa mendampingi bakal calon presiden.


Rebut perhatian antara Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto, begitu mendominasi berita politik di tanah air. Begitu pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Gatot Nurmantyo.


Parpol, atau Ketua Parpol lupa, bahwa tugas utama mereka adalah mempromosikan bakal calon yang diusung dan didukung. Secara lucu sekaligus menyedihkan, PKS menawarkan nama yang diberi label terbaik, hingga sembilan tokoh.


Parpol sedemikian sibuk mengincar kursi wakil presiden, merupakan konsekuensi logis dari pemilu serentak antara legeslatif dan eksekutif.  Tidak mengherankan, ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, bahwa 2019 merupakan Pemilu terumit di dunia.


Kerumitan yang dimaksud JK hadir di depan mata 261 juta manusia Indonesia. Paling tidak, Jokowi dan Prabowo rumit dalam menentukan dan memilih tokoh yang pas untuk mendampingi sebgai wakilnya.

Kerumitan lain, Sebagian Parpol peserta Pemilu 2019 tidak menyadari, bahwa perang tanding terjadi di tingkat Padukuhan atau dengan sebutan lain. Representasi Padukuhan adalan TPS. Untuk merebut suara di TPS, Parpol harus menyiapkan mesin sampai ke garda paling ujung.


Faktanya, sebatas menyebut kasus, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membatasi hanya sampai ke level desa, dengan kepengurusan yang terdiri dari 5 personil.


Pada Pemilu 2019, sangat boleh jadi banyak pihak yang kecewa karena secara kuantitas hasilnya tidak sesuai dengan harapan yang dimpikan. Kekecewaan tersebut seperti apa, ditunggu hingg Rabu 17 April 2019 sore hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...