Jinrikisha, bapak moyangnya becak. foto Jullie |
Kendaraan tradisional jenis becak masuk,
ke Gunungkidul sekitar tahun 1973 / 1974. Tidak sedikit pengusaha juga
perorangan melakukan investasi untuk melayani waga kota Wonosari. Saat ini
kendaraan itu raib kemana, nyaris jarang kelihatan, kecuali di terminal lawas.
Padahal, di Jepang kendaraan yang diduga engkongnya becak dimanfaatkan untuk
promosi wisata
Yang punya nenek moyang ternyata tidak
sebatas manusia. Becak, kendaraan roda tiga patut diduga, berasal dari negeri
sakura, Jepang. Demikian, seorang Netizen, Jullie L. Hakim menulis pada laman
resmi Dharma Wanita Persatuan (DWP). Paparannya cukup menarik untuk disimak.
Maret 2016 Silam, dari Kyoto Jullie
bertutur, “Sebuah pemandangan menarik ketika aku mengunjungi Arashiyama-Jepang.
Di sana ada kendaraan yang ditarik oleh manusia yang disebut Jinrikisha.
Berbeda dengan becak yang beroda tiga, Jinrrikisha hanya beroda dua dengan
ukuran yang lebih besar. Kendaraan yang
ditarik oleh laki-laki dengan penumpang satu atau dua orang ini merupakan
peninggalan sejarah Jepang era Meiji”. (Zaman Meiji (明治 Meiji?) (25 Januari 1868 - 30 Juli 1912)
adalah salah satu nama
zaman pada pemerintahan
kaisar Jepang sewaktu Kaisar Meiji memerintah Jepang, Red.)
Dewasa ini, lanjut Jullie, Jinrikisha hanya
ditemukan di pusat-pusat wisata. Jinrikisha berasal dari kata Jin = Orang; Riki
= Tenaga dan Sha = Mobil. Diterjemmahkan secara bebas artinya kendaraan yang
menggunakan tenaga manusia.
“Besar kemunkinan Jinrikisha merupakan nenek moyang becak di
Indonesia, atau kendaraan sejenis di Asia,” demikian Jullie mencoba
memperkirakan.
Sekarang Jinrikisha jumlahnya sangat terbatas dan menjadi
daya tarik dalam promosi wisata di Jepang.
Umumnya ditarik oleh laki-laki berpenampilan
menarik, sehat dan kuat, karena itu biasanya wanitalah yang menjadi
penumpangnya.
Shafu (sebutan bagi penarik Jinrikisha), tutur Jullie berikutnya, bisa bertugas menjadi pemandu wisata,
menjawab pertanyaan penumpang seputar Jepang dan khususnya tempat wisata yang dikunjungi.
Terinspirasi tulisan Jullie, barangkali becak bisa dirancang menjadikan alat
transportasi tempat wisata di Gunungkidul, terutama pada area yang memungkinkan.
Dishub Kominfo lembaga yang membidang inventarisasi
kendaraan, serta Disbudpar selaku institusi yang berwenang melakukan promo
wisata, ketika dihubungi infogunungkidul.com tidak bersedia memberikan
keterangan apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda