Jumat, 05 Agustus 2016

Becak Kendaraan Antik Yang Tidak Dilirik


Jinrikisha, bapak moyangnya becak. foto Jullie



Kendaraan tradisional jenis becak masuk, ke Gunungkidul sekitar tahun 1973 / 1974. Tidak sedikit pengusaha juga perorangan melakukan investasi untuk melayani waga kota Wonosari. Saat ini kendaraan itu raib kemana, nyaris jarang kelihatan, kecuali di terminal lawas. Padahal, di Jepang kendaraan yang diduga engkongnya becak dimanfaatkan untuk promosi wisata

Yang punya nenek moyang ternyata tidak sebatas manusia. Becak, kendaraan roda tiga patut diduga, berasal dari negeri sakura, Jepang. Demikian, seorang Netizen, Jullie L. Hakim menulis pada laman resmi Dharma Wanita Persatuan (DWP). Paparannya cukup menarik untuk  disimak.

Maret 2016 Silam, dari Kyoto Jullie bertutur, “Sebuah pemandangan menarik ketika aku mengunjungi Arashiyama-Jepang. Di sana ada kendaraan yang ditarik oleh manusia yang disebut Jinrikisha. Berbeda dengan becak yang beroda tiga, Jinrrikisha hanya beroda dua dengan ukuran  yang lebih besar. Kendaraan yang ditarik oleh laki-laki dengan penumpang satu atau dua orang ini merupakan peninggalan sejarah Jepang era Meiji”. (Zaman Meiji (明治 Meiji?) (25 Januari 1868 - 30 Juli 1912) adalah salah satu nama zaman pada pemerintahan kaisar Jepang sewaktu Kaisar Meiji memerintah Jepang, Red.)

Dewasa ini, lanjut Jullie, Jinrikisha hanya ditemukan di pusat-pusat wisata. Jinrikisha berasal dari kata Jin = Orang; Riki = Tenaga dan Sha = Mobil. Diterjemmahkan secara bebas artinya kendaraan yang menggunakan tenaga manusia.

Besar kemunkinan Jinrikisha merupakan nenek moyang becak di Indonesia, atau kendaraan sejenis di Asia,” demikian Jullie mencoba memperkirakan.
Sekarang Jinrikisha jumlahnya sangat terbatas dan menjadi daya tarik dalam promosi wisata di Jepang. Umumnya ditarik oleh laki-laki berpenampilan menarik, sehat dan kuat, karena itu biasanya wanitalah yang menjadi penumpangnya.
Shafu (sebutan bagi penarik Jinrikisha), tutur Jullie berikutnya, bisa bertugas menjadi pemandu wisata, menjawab pertanyaan penumpang seputar Jepang dan khususnya tempat wisata yang dikunjungi.
Terinspirasi tulisan Jullie, barangkali becak bisa dirancang  menjadikan alat transportasi tempat wisata di Gunungkidul, terutama pada area yang memungkinkan.
Dishub Kominfo lembaga yang membidang inventarisasi kendaraan, serta Disbudpar selaku institusi yang berwenang melakukan promo wisata, ketika dihubungi infogunungkidul.com tidak bersedia memberikan keterangan apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...