Gagal menjadi Wakil
Bupati Gunungkidul, Gagah menjadi Bupatinya Partai Banteng Moncong Putih 18
Kecamatan. Itulah Endah Subekti Kuntariningsih Ketua DPC PDIP Kabupaten terluas
di DIY. Kristalisasi dari perjalanan politinya dia rakit dalam semangat Politik
Sego Abang.
Menurutnya,
menjadi Bupati warga PDIP se Gunungkidul itu patut disyukuri. Ada kebanggaan
yang tidak mudah untuk diceritakan kepada publik.
“Paling tidak,
melihat ketua-ketua PAC sregep koordinasi serta rajin membuat laporan perkembangan
PDIP di masing-masing wilayah yang menjadi tanggungjawabnya, merupakan kemajuan
yang patut diapresiasi,” ujarnya Minggu, 14/8/2016.
Kerja 18 Ketua
PAC dan jajarannya itu relatif membanggakan. Endah menggabarkan, rasa bangga
itu sangat sederhana. Dia menyamakan mendapat punjungan ‘sego abang’ (nasi
merah) komplit dengan lauk-pauk pada musim rasulan tahun ini.
“La piye to,
saya lagi puasa ngrowot, tida makan nasi, e.. sama temen dekat serta tetangga ujug-ujug dipunjung sego abang. Rasanya
lego banget, meski tidak harus mencicipi,” kelakar dia menggabarkan nuansa bangga
yang yang dia rasakan.
Politik sego
abang, kata dia, seperti sebaris nyanyian yang dilantunkan Ebit GAD, cinta itu
tidak harus memiliki. “Artinya apa? Cinta kepada Gunungkidul tidak harus formal
menjadi Wakil Bupati,” demikian Endah merefleksikan perjalanan politiknya.
“Menjadi
Bupatinya PDIP yang bisa menggerakkan organisasi secara optimal dengan kerja
keras, itu lebih dari cukup. Politik Sego Abang dikolaborasi dengan Politik
Godong Kates (iso gawe lego) kepada PAC, Ranting sampai Anak Ranting itu
termasuk jos,” tandasnya.
Kiprah Endah Subekti
dewasa ini memang sedang membumi. Dia adalah satu-satnya politisi perempuan
yang doyan bertani. Tangan dia dibantu kader-kadernya sedang gigih membuat
demonstrasi plot tanaman lombok ijo.
Sementara
publik menafsir, Endah Subekti sedang ancang-ancang pilkada berikutnya dengan
Politik Sego Abang, Politik Godong Kates serta Politik Lombok Ijo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda