Rabu, 10 Agustus 2016

Gunungkidul Potensi Lima Penyakit Berbahaya, Dinkes Tenang-Tenang



September bulan depan, di luar kegeiatan rutin, Dinas  Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menghadapi seabrek ivent cegah tangkal, terutama terkait dengan beberapa penyakit yang mebahayakan masyarakat. Sejauh mana kepedulian Dinkes terhadap sejumlah penyakit tersebut layak dicermati.

Sedikitnya ada 5 agenda penting. Tanggal 04 sampai 12 September ada Pekan Peduli Hepatitis B; 15 September Hari Peduli Limfoma sedunia; 24 September Hari Jantung sedunia; 28 September Hari Rabies sedunia; sementara 30 September dijadikan sebagai Hari Hati sedunia.

Melacak ke belakang lima tahun silam, secara epidemiologis Indonesia dikelompokkan sebagai daerah endemi sedang sampai tinggi hepatitis B di dunia. Kala itu diungkapkan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi dalam jumpa pers Pekan Peduli Hepatitis B, Agustus 2010.

Menurut Menkes Sujudi, infeksi virus hepatitis B bisa menimbulkan penyakit hati kronis dan komplikasinya seperti sirosis (pengerasan) hati, kanker hati disertai perdarahan saluran cerna bagian atas dan koma hepatik yang sangat mematikan.

Dibeberkan, infeksi virus hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan dunia. Diperkirakan ada sekitar 350 juta pembawa virus (carrier) dan 78 persen di antaranya ada di Asia.

Tak kalah genting adalah limfoma (kanker kelenjar getah bening). Tiap tahun di dunia terdapat 400 ribu orang terdiagnosa penyakit ini yang umumnya terjadi pada wanita maupun pria berusia 65-74 tahun.

Setahun yang lalu, Andhika Rachman, dari Divisi Hematoligi dan Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam di FKUI/RSCM mengatakan bahwa limfoma merupakan jenis kanker yang berawal dari sel-sel yang disebut limfosit (salah satu sel darah putih) yang merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Dikonfirmasi, drs. Agus Prihastoro, Kadinas Kesehatan Gunungkidul sebagaimana dijelaskan Sekdin dr. Dewi Irawaty, dari lima pekan kegiatan berkala untuk sementara belum teragendakan sama sekali.
“Kami belum ada rencana apapun. Masih kegiatan rutin, seperti biasa,” di sela kegiatan monitor lomba balita sehat hari ini, Rabu 10/8/2016, di Bangsal Sewoko Projo.
Dikejar apa Kemintrian Kesehatan belum melayangkan surat untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan, dr. Ira tidak bersedia membeberkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...