September bulan depan, di luar kegeiatan
rutin, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul
menghadapi seabrek ivent cegah tangkal, terutama terkait dengan beberapa
penyakit yang mebahayakan masyarakat. Sejauh mana kepedulian Dinkes terhadap
sejumlah penyakit tersebut layak dicermati.
Sedikitnya ada 5 agenda penting. Tanggal
04 sampai 12 September ada Pekan
Peduli Hepatitis B; 15 September Hari
Peduli Limfoma sedunia; 24
September Hari Jantung sedunia; 28
September Hari Rabies sedunia; sementara 30 September dijadikan sebagai Hari
Hati sedunia.
Melacak ke
belakang lima tahun silam, secara epidemiologis Indonesia dikelompokkan sebagai daerah
endemi sedang sampai tinggi hepatitis B di dunia. Kala itu diungkapkan
Menteri Kesehatan Achmad Sujudi dalam jumpa pers Pekan Peduli Hepatitis B, Agustus 2010.
Menurut Menkes Sujudi,
infeksi virus
hepatitis B bisa menimbulkan penyakit hati kronis dan komplikasinya seperti
sirosis (pengerasan) hati, kanker hati disertai perdarahan saluran cerna bagian
atas dan koma hepatik yang sangat mematikan.
Dibeberkan, infeksi virus
hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan dunia. Diperkirakan ada sekitar
350 juta pembawa virus (carrier) dan 78 persen di antaranya ada di Asia.
Tak kalah genting adalah limfoma (kanker kelenjar getah
bening). Tiap tahun di dunia terdapat 400 ribu orang terdiagnosa penyakit ini
yang umumnya terjadi pada wanita maupun pria berusia 65-74 tahun.
Setahun yang lalu, Andhika Rachman, dari Divisi Hematoligi dan Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam di FKUI/RSCM mengatakan bahwa limfoma merupakan jenis kanker yang berawal dari sel-sel yang disebut limfosit (salah satu sel darah putih) yang merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Setahun yang lalu, Andhika Rachman, dari Divisi Hematoligi dan Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam di FKUI/RSCM mengatakan bahwa limfoma merupakan jenis kanker yang berawal dari sel-sel yang disebut limfosit (salah satu sel darah putih) yang merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Dikonfirmasi, drs. Agus Prihastoro, Kadinas Kesehatan
Gunungkidul sebagaimana dijelaskan Sekdin dr. Dewi Irawaty, dari lima pekan
kegiatan berkala untuk sementara belum teragendakan sama sekali.
“Kami belum ada rencana apapun. Masih kegiatan rutin,
seperti biasa,” di sela kegiatan monitor lomba balita sehat hari ini, Rabu
10/8/2016, di Bangsal Sewoko Projo.
Dikejar apa Kemintrian Kesehatan belum melayangkan surat
untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan, dr. Ira
tidak bersedia membeberkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda