Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Budi Martono menyatakan, diskusi yang diprakarsai Guyub, dan disiarkan langsung oleh Sorot Media, terbilang hebat dan berani. Dia juga menerawang Calon Bupati yang potensi menang.
Saya mengikuti diskusi sampai selesai. Mereka hebat, karena berani mengaku sebagai Tim Sukses ataupun Relawan. Apa yang mereka diskusikan semua sudah tertulis di RPJMD Kabupaten Gunungkudul. Hanya mas Danang yang mampu berbicara struktur anggaran, meski ada beberapa yang perlu koreksi. Yang lain bicaranya ngambang," ujar Budi Martono, 29/9)20.
Menurut Cak Bud, demikian pria asal Jawa Timur ini biasa disapa, Bupati yang diharapkan adalah tokoh yang mampu menggerakkan roda birokrasi (OPD yang dikawal Sekda).
"Alasan saya, karena waktu jabatan hanya 4 tahunan, impossible membuat terobosan baru, sehingga, tugas Bupati tinggal menjalankan Dokumen Perencanaan yang sudah dibuat ( sesuai dengan Rencana Propinsi dan Pusat). Dengan waktu pendek, Bupati terpilih harus pinter membaca RPJMD dan nemilah mana yg mendesak dan menjadi sekala prioritas," imbuhnya.
Budi Martono menyebut satu lagi, bahwa membangun Gunungkidul tidak hanya ada di pundak Bupati, tapi harus menjalin hubungan mesra dengan legislatif. DPRD mempunyai hak budget. Meski program Bupati setinggi langit, bila tidak ada hubungan harmonis dengan DPRD, pasti dicoreti.
"Istilah saya, hubungan Bupati dan DPRD ibaratnya suami isteri. Itu yang saya lakukan saat jadi carik. Saya sering berkelahi di luar forum, sehingga di forum resmi, berkelainya enteng," tegas Cak Bud.
Catatan diskusi, penyelenggara menurutnya harus berani mengundang figur di luar tim sukses. Budi Martono menyebut dua tokoh yang pernah berperan membangun Gunungkidul.
"Seperti Pak Harto- Bupati, juga Pak Bambang -Sekda dan yang lain," kata dia.
Apa pun hasilnya, Budi Martono menghargai, bahwa acara diskusi itu bagus. Dia senang mereka berani bicara. Dia bilang harus begitu, harus belajar kritis dan peduli terhadap daerahnya, khususnya yang muda-muda.
Ditanya soal calon yang memiliki peluang menang, Budi Martono nyeplos dengan gayanya yang khas.
"Menurut penerawangan saya, pilkada Gunungkidul 2020 Clonnya imbang, dari sisi kemampuan dan slogannya. Tinggal siapa yang berhasil melakukan pendekatan psikologis dan merangkul semua kalangan lintas komunitas, itulah yang jadi, karena masyarakat Gunungkidul itu kulturnya spesifik, berbeda dengan yang lain," pungkasnya.
(Bambang Wahyu Widayadi)