Senin, 28 September 2020

Menyaksikan Diskusi Politik Tidak Seimbang


Pertunjukan politik diperagakan sejumlah tokoh Gunungkidul terkait Pilkada 9 Desember 2020.  Warga yang  menyaksikan acara tersebut  bebas untuk menilai. Diskusi publik digelar oleh sebuah komunitas WhatsAap yang menyebut dirinya Guyub.

Ada tokoh yang terang-terangan mengatasnamakan team pemenang paslon, sementara yang lain memilih mengaku sebagai relawan. Mereka diskusi sengit, keras, dan nyaris tak berimbang.  

Diskusi Sabtu malam, tanggal 26 Setember 2020 yang dipandu Suharjono, wartawan Sindo Jeteng DIY, semula akan mengupas peran dan pengaruh cukong di balik Pilkada, sebagaimana ditiupkan Mahfud MD, tetapi batal. Secara sengaja Suharjono menggeser ke topik yang berbeda. 

Peserta diskusi yang tidak lebih dari 15 orang dia sodori beberapa pertanyaan. Pertama, tanya Suharjono, apa alasannya, sehingga Anda mendukung paslon tertentu. 

Kuncara Rino Caroko Renata Anggabenta dari kubu Immawan Wahyudi-Martanti Soenar Dewi menolak disebut sebagai team pemenangan. Mereka lebih nenyukai berbicara atas nama relawan. Begitu pula Dadang Iskandar, dari kubu Bambang Wisnu Handoyo -  Benyamin Sudarmadi (Babe) pasangan nomor urut 3.

Berbeda dengan Danang Ardianto, secara terang-terangan dia mengaku mewakili pasangan nomor urut 4, Sunaryanta - Heri Susanto. Sementara wakil pasangan  nomor urut 1, Sutrisna Wibawa - Mahmud Ardi Widanto, malam itu absen. 

"Saya dan teman-teman relawan mendukung Immawan Wahyudi, karena secara pribadi ada unsur kedekatan," ucap Kuncara 26/9/20.  

Seperti tidak ada alasan lain Mohamad Dadang Iskandar, menjawab sama, atas pertanyaan pertama yang diajukan moderator.

Sebaliknya, Danang Ardianto menyatakan, bahwa dia mendukung Mayor Sunaryanta, justru karena dia tidak kenal secara pribadi.

"Saya kenal Mas Sunaryanto, dari visi, missi serta program," ujar Danang Ardianto.  

 Suharjono buru-buru menimpali pertanyaan kedua. Untuk tiga tahun ke depan, demikian  tanya Suharjono Paslon yang Anda dukung mau berbuat apa. Masalahnya program tahun 2022 merupakan RPJMD karya Badingah-Immawan. 

Menjawab pertanyaan kedua, tokoh yang mengaku relawan, menjawab dengan cara menafsirkan visi dan missi dari calon yang didukung. 

 Kembali Danang Ardianto menunjukkan kelasnya sebagai intelektual politik.  

 "Sunaryanta mau berbuat apa, dengan cara bagaimana, saya tahu persis. Yang saya paparkan ini telah diserahkan ke KPU sebagai dokumen politik tertulis. Saya pertanggungjawabkan tentang keabsahan dan kebenarannya," tegas aktifis 98 itu.

Suharjono Sindo tidak kurang akal. Para pembicara dia tembak soal program terkait  cara menurunkan angka kemiskinan. Fakta selama pamerintahan Badingah Immawan, menurutnya hanya berubah dari 21,4 ke 16,6 persen. 

Berbicara angka kemiskinan, relawan nomor urut 2 dan tiga relatif blunder dan gagap.

 Tak pelak Danang melontarkan pertanyaan serupa Selama 5 bahkan 10 tahun, petahana telah berbuat apa, tuding Danang, kok setelah maju mencalonkan Bupati baru berbicara soal program 14 ribu lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan. 

Tidak mau kehilangan momentum, Rena dan kawan-kawan menepis,"Pak Immawan sebagai Wakil Bupati kewenangannya sangat terbatas," kilahnya, meski secara struktural Wakil Bupati otomatis adalah Ketua Team Penanggulangan Kemiskinan Daerah.  

Diskusi yang disiarkan secara live oleh Sorot Media, terasa tidak berimbang.  Danang selaku Wakil Ketua Team Sunaryanta, banyak berbicara angka dan fakta, sementara Rena cs dan Dadang Iskadar lebih mengandalkan asumsi dan tafsir pikir dari para calon yang mereka dukung. 

Menyebut satu contoh, Sunaryanta dituding akan mengganggu nelayan, ketika membuat keramba di laut lepas. Dalam hal ini Danang menjelaskan, ikan tuna yang dikeramba itu bukan tangkapan lokal, tetapi bibit hasil budidaya.

 Ketidakseimbangan diskusi semakin tampak jelas, ketika Yanto menanyakan program terkait peradaban agraris, dan Bekti Suptinarso membedah perusakan bentang alam karst.  

Diskusi dimulai pukul 20.00 berakhir jam 23.45 Wib. Ubarampenya murah meriah, satu unit angkringan Sega kucing dihadirkan di rumah Limas Bali Rasa Danang Ardianto.

 (Bambang Wahyu Widayadi).


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...