Kamis, 05 April 2018

SERING MELAMBUNGNYA HARGA MELON, KARENA PEMERINTAH TIDAK KONSISTEN

melon hijau untuk si miskin


WONOSARI, - Melambungnya harga tabung gas tiga Kg. selalu berulang setiap tahun. Kritik pedas dilontarkan kepada Pemerintah, tetapi tidak ada jalan ke luar yang memuaskan masyarakat. Kelangkaan Melon dianggap sebagai sebuah permainan, merupakan perkiraan tanda dasar.


Elpiji yang dikemas dalam tabung 3 kg, yang banyak disebut sebagai gas Melon merupakan produk monopoli. Melon dibungkus dengan regulasi semu tanpa sanksi.


Label yang ditulis, bahwa tabung hijau itu hanya untuk rakyat miskin, justru memancing  kecemburuan sosial. Si Kaya menjadi kepencut menikmati subsidi dari Pemerintah.


Khusus di Kabupaten Gunungkidul banyak dijumpai keluarga mampu, enggan membeli tabung biru. Menyebut contoh, untuk keperluan sehari-hari, istri pegawai BUMN menyimpan 15 tabung melon.


Hal itu dilakukan karena  melon sering menghilang dari pasar. Belum pernah ada penelitian, namun diduga kuat pelaku usaha rumah makan, kadang ayam broiler, pengusaha ban vulkanisir menggunakan melon 3 kg.


Problembya bukan terletak pada harga  Rp 15.500,00 menjadi melejit Rp 26.000,00 per tabung, tetapi masyarakat termasuk para pelaku usaha lebih suka disebut sebagai warga miskin.


Pemerintah membedakan tabung melon untuk warga miskin, tabung biru 50 kg untuk warga kaya justru mendorong timbulnya penyimpangan. Harga melambung, penyebabnya bukan karena persediaan berkurang tetapi lantaran regulasi tataniaga yang semu.


Untuk Gunungkidul, tataniaga elpiji hijau sangat diminati, sementara tataniaga biru cenderung dihindari.


Kesimpulannya, mempersoalkan melambungnya harga melon sangat tidak relevan, karena Pemerintah tidak pernah melakukan sweping terhadap pelaku usaha yang ngamuk membeli melon hijau.


Bambang Wahyu Widayadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...