Sejumlah pemerhati sosial bergerak bersama Warta Handayani membongkar rumah Sudarno yang nyaris roboh.
"Secara bergotong royong kami bangun rumah kampung sederhana berukuran 4x9 meter," ujar Haris, dari Warta Handayni, selaku kordinator bedah rumah (21/6/20).
Berdasarkan catatan Dukuh setempat Haris menemukan jejak hidup keseharian Sudarno yang cukup sederhana.
Dia, terang Haris, bersama istri, 2 (dua) anak kandung dan 1 (satu) anak angkat, sehari-hari bekerja sebagai pencari belalang, pemburu burung buruh tani, dan buruh kasar.
Menurut Haris, perjuangan Sudarno dalam bertahan menghidupi keluarga boleh diacungi jempol.
"Cukup menyentuh. Itu sebabnya, kami bersama kelompok peduli masyarakat yang terlupakan, tergerak membantu bedah rumah," imbuhnya.
Ditanya soal biaya, Haris menyatakan bahwa besaran tidak penting. Yang utama tempat naungan keluarga Sudarno menjadi layak untuk dihuni.
Bantuan dari Solidaritas Kepedulian Lintas Ormas dan Komunitas di bawah koordinasi Warta Handayani mulai dikerjakan sejak 16 Juni 2020.
Rencana, rumah tanpa MCK, lantai tanah, dan atap yang hancur itu akan tarselesaikan 28 juni 2020.
Bambang Wahyu Widayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda