Pramono, Dukuh Dengok III menyatakan, Sudarno tahun 2013 pernah menerima duit sebesar Rp 6 juta dari Pemerintah. Uang tersebut digunakan untuk memperbaiki atap serta dinding.
Hanya bertahan kurang lebih 7 tahun, tempat tinggal Sudarno kembali reot, nyaris ambruk. Diinisiasi Haris bekerjasama dengan relawan lintas ormass, tahu 2020, rumah pemburu bekicot, belalang dan aneka burung ini direhab total.
Rumah kampung seluas 36 meter persegi bantuan lintas ormass sedang dikerjakan secara bergotong royong,
Diawali sejak 16 Juni 2020 kemarin, ujar Haris di sela kesibukan mengarahkan rekan-rekannya, rencananya 28 Juni selesai.
Kegiatan relawan lintas ormass itu termonitor Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos. Dia berjanji menengok kegiatan tersebut.
Sudarno dan Sukarni serta ketiga anaknya terlihat polos. Tidak bicara banyak, kecuali mereka menuturkan keterbatasan dalam menghadapi didup sehari-hari.
Sudarno, yang kedua kakinya cacat sejak lahir, di tahun 1977. Diduga kaki Sudarno terkena folio, dua telapak kaki tidak berkembang sempurna.
Itu sebabnya nasib Sudarno bisa dibilang kurang beruntung. Meski demikian, masih juga dia.nenerina tawaran kerja memanen padi, di samping kerja musiman berburu bekicot, belalang dan burung, seperti diceritakan Dukuh Pramono (21/6/20).
Video terkait:
Bambang Wahyu Wijayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda