Foto pengecoh suara |
Menulis features politik yang bersumber dari percakapan WhatsApp jarang dilakukan para jurnalis, padahal itu tak kalah menarik dengan nesw.
"Bapak sedang memainkan peran sebagai 'pengecoh' perhatian publik. Maaf Pak, saya membaca, bahwa ada tangan tertentu (intelejen) yang bermain di balik santernya pemberitaan tentang Bapak di minggu terakhir ini," demikian saya menulis ke Pak Immawan, Jum'at siang (31/7/20).
Yang saya kirim bukan pertanyaan, tetapi pernyataan, terkait statemen Dr. Immawan Wahyudi, jauh sebelum beredarnya foto beliau disandingkan dengan politisi NasDem, Suharno, SE.
"Saya masih memegang teguh janji Romo Immawan yang cukup singkat terkait paparan Mahmud Ardi Widanto ihwal turunnya SK di https://youtu.be/7_VCInt2OUA. Kala itu Pak Imm menyatakan, Kulo ngurusi Covid mawon mbah Bambang selamat berbuka puasa maaf lahir batin," (23/5/20).
Untuk menerima SK dari DPP Parpol, saya pikir Romo Immawan tahu persis rentang waktunya hanya pada tanggal 1 Agustus hingga 28 Agustus 2020.
Dan Kalau saya tidak salah ingat, Romo Immawan dulu mendaftar di Golkar, dan tidak di Nasdem. Sementara itu Golkar hanya punya 5 kursi di parlemen. Saya hubungkan dengan pernyataan Romo di pemberitaan di berbagai media, kok ada yang kurang sinkron. He he Romo ternyata menyimpan humor politik yang tinggi.
Tidak satupun chating saya dibalas oleh beliau. Saya sangat memahami, bahwa Pak Immawan blunder dengan pernyataan terakhirnya di Radar Jogja, bahwa Alhamdulillah siap melanjutkan Pemerintahan Badingah, dan Bismillah.
Saya yakin, Haqul yakin, bahwa DPP NasDem tidak akan memberikan SK Penetapan kepada Dr. Immawan Wahyudi, karena NaDem sedang mempersiapkan diri berkompetisi pada Pilpres 2024.
NasDem membutuhkan person Kepala Daerah (Bupati) yang loyal kepada partai, sementara diketahui bersama, bahwa Immawan Wahyudi adalah politisi PAN yang sangat militan.
Menjadi dagelan politik yang menggelikan, karena Immawan tidak pernah mendaftar di NasDem, kok menerima SK Penetapan menjadi bakal calon Bupati.
Lalu apa arti foto dan pemberitaan yang begitu santer selama ini? Itu bagian dari game yang dimainkan untuk memecah kapling suara yang hampir mapan.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda