Wastini dan Edo |
Berdasarkan pantauan media, Edo masih memiliki semangat juang tinggi. Dengan segala keterbatasan Edo memanfaatkan ketrampilan yang dimilikinya yaitu melukis dan membuat layang-layang.
Layang-layang karya Edo |
Ibu, bapak tiri, Edo dan adiknya saat ini hidup numpang di rumah keluarga Pakdenya.
Kedu orang tua Edo tidak mampu mencari biaya untuk menyembuhkan sakit yang dideritanya.
Guna keperluan makan sehari-hari Wastini mengandalkan uang bantuan program keluarga harapan (PKH).
Munculnya pandemi Covid 19 membuat keluarga Wastini semakin sengsara. Ayah tiri Edo tidak bekerja, bantuan dampak Covid 19 pun mereka tidak menerima.
Edo Saputra anak ke dua dari tiga bersaudara saat sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk mewujudkan mimpinya.
Dia ingin memiliki alat bantu jalan berupa kursi roda dan alat bantu jalan untuk terapi kaki.
"Harapan besar saya Edo bisa menikmati hidup normal layaknya teman sebaya," kata Watini sembari mengusap air matanya.
Pemerintah desa, menurut pengakuan Wastini sama sekali tidak ada respon untuk penanganan sakit yang diderita anaknya, Sempat ada kabar Edo akan mendapatkan bantuan kursi roda.
"Entah apa tiba-tiba bantuan itu gagal," pungkasnya.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda