Senin, 24 Agustus 2020

LUMPUH TIGA TAHUN TAK TEROBATKAN

Wastini dan Edo
Edo Saputra warga Padukuhan Kanigoro, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari  lumpuh sejak  SD kelas 2. Metinya dia saat ini telah  duduk di kelas 5 namun karena kondisi fisik dan pikiran kadang drop, dia tidak bersekolah lagi.  

Berdasarkan pantauan media, Edo masih memiliki semangat juang tinggi. Dengan segala  keterbatasan Edo memanfaatkan ketrampilan yang dimilikinya yaitu melukis dan membuat layang-layang. 
Layang-layang karya Edo
"Kebetulan, saat ini sedang musim layang-layang," tutur Wastinu ibu kandung Edo, Minggu 23/08/20.  

Ibu, bapak tiri, Edo dan adiknya saat ini hidup numpang di rumah keluarga Pakdenya.  

Kedu orang tua Edo tidak mampu mencari biaya untuk menyembuhkan sakit yang dideritanya. 

Guna keperluan  makan sehari-hari Wastini mengandalkan uang bantuan program keluarga harapan (PKH).   

Munculnya pandemi Covid 19 membuat keluarga Wastini semakin sengsara. Ayah tiri Edo  tidak  bekerja, bantuan dampak Covid 19 pun mereka tidak menerima. 

Edo Saputra anak ke dua dari tiga bersaudara saat sangat membutuhkan uluran tangan  para dermawan untuk mewujudkan mimpinya. 

Dia ingin memiliki alat bantu jalan berupa  kursi roda dan alat bantu jalan untuk terapi kaki. 

"Harapan besar saya Edo bisa menikmati hidup normal layaknya teman sebaya," kata Watini sembari mengusap air matanya. 

Pemerintah desa, menurut pengakuan Wastini  sama sekali tidak ada respon untuk penanganan sakit yang diderita anaknya, Sempat ada kabar  Edo akan mendapatkan bantuan kursi roda. 

"Entah apa tiba-tiba bantuan itu gagal," pungkasnya.  

(Bambang Wahyu Widayadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...