HUT RI di Hutan |
Samto, Ketua Kelompo Tani Wono Mulyo menyatakan, perserta upacara seluruhnya adalah petani HKM yang masuk wilayah BDH Karangmojo.
"Peserta tidak kurang dari 500 orang. Mereka mengikuti upacara dengan standar protokol Covid-19," ujar Samto. (17/8/20).
Menyebar di bukit dan lembah, petani tanpa harus menunggu, detik-detik Proklamasi,. jam 09.00 Wib memulai upacara.
Angin bertipup pelan, menyemangati dan menyegarkan hutan kayu putih, yang terletak di Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar.
Didahului pekik merdeka, inspektur upacara membacakan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945.
"Petani tidak boleh melupakan perjuangan para pendahulu," pinta inspektur upacara dalam sambutannya.
Petani Wono Mulyo, untuk yang pertama kalinya menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan. Tahun berikutnya, kata salah satu anggota, akan dilakukan di tempat yang sama.
"Semua itu tidak lepas dari dorongan Mayor H. Sunaaryanta," sambung Ketua Kelompok Tani Wono Mulyo.
Mayor H. Sunarysnta, usai upacara menyatskan, Gunungkidul itu daerah agraris, warganya sebagian besar adalah petani Ke depan, karta Sunaryanta, tata niaga puouk harus dipikirkan secara serius.
Hadir dalam gelar upacara tersebut, Lurah Nglipar, Kedungkeris, perwakilan BDH, RPH Gelaran Karanmojo, Dukuh, RT RW, juga Sunaryanta dan Diah Sunaryanta.
Usai upacara, sebagian petani menerima hadiah pacul dan sabit secara diundi. Kegiatan langka itu diliput 9 wartawan ibukota dan beberapa jurnalis Gunungkidul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda