Jumat, 07 Agustus 2020

KRISIS EKONOMI: WONG NDESO TETAP ANTENG

Nanam sayuran di polyback
 Ali Murtadlo, pada 4 Agustus 2020, seperti dilansir Kabar Gembira Indonesia (KGI), secara tersirat mengingatkan, bahwa yang bisa dan tangguh menghadapi krisis ekonomi 2020 adalah Wong Ndeso.

Dia menulis 10 tips menghadapi resesi dunia. Satu di antaranya soal cadangan pangan rumahtangga. 

"Sudah menanam sayur yang gampang perawatannya seperti bayam, sawi, kangkung. Modalnya hanya bibit eceran Rp 5 ribuan, masukkan pot atau plastik polybag. Syaratnya cuma satu: mau. Selain makanan sehat, juga punya kegiatan positif. Setiap pagi pasti ditengok, pasti disirami. Begitu subur, hatinya senang, badan sehat," tulis Ali Murtadlo. 

Catatan dan garisbawah super tebal yang punya semangat melakukan saran Ali Murtadlo mayoritas adalah penduduk yang berada di wilayah pinggir alias warga desa.   

Di samping memang masih memiliki sejengkal tanah, atau tanah sejengkal, soal mencari  cadangan pangan mereka tidak pernah kehabisan akal.    

Warga Gunungkidul, di tahun 60-an menghadapi ujian sangat berat. Bonggol pisang, cikru manding (petai cina), bahkan daging tikus,  dikonsumsi untuk keperluan survival.  

Tahun 2020, hal itu sudah barang tentu tidak akan dilakukan. Krisis seberat apa pun warga Gunungkidul pernah mengalami masa-masa kritis.  

Gunungkidul merupakan kota kecil, yang penduduknya meski berada di pusat pemerintahan masih banyak yang kober dan telaten mebudidayakan tanaman pangan, meski hanya sebatas untuk keperluan  dapur.  

Tidak perlu risau
mendengarkan keresahan para ekonom. Hidup dan berjalan sesuai irama alam Bumi Handayani, niscaya selamat.   

Memang, bahwa Allah akan menguji dengan kekurangan makanan dan buah-buahan, tetapi itu bukan dalam konteks menghukum, melainkan menakar keimanan hamba-Nya.  

(Bambang Wahyu Widayadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda

DHANDHANG-GULA NALISIR

Siji Gunungkidul  ing mangsa kawuri  Alas wingit 'king tebih sinawang Sato galak panunggune. Jalma nerak keplayu Asri wana caketing ati ...