Bersih Desa (Rasulan) Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan konsep ringkas dimulai tahun 2018. Upacara Rasulan tahun 2020 lebih ringkas lagi. Seni hiburan wayang kulit semalam suntuk pun cukup digelar secara online di Youtube untuk mencegah pandemi.
Bambang Setyawan, Lurah Kepek menyatakan hal di atas, di depan Penewu, Wonosari, Drs. Siswanto serta 90 tokoh desa, dalam sambutan tanpa teks, Sabtu, (3/10/20).
Tahun 2010 karena Kepek juara lomba desa tingkat propinsi DIY, Rasul Desa wayangan, tanpa menarik iuran ke warga.
Tahun 2020, juga wayangan tanpa tarikan uang serupiahpun. Bedanya, Ki Gilang, dalang muda, membawakan lakon Gatut Kaca Lahir tampilnya di Youtube," terang Lurah yang biasa disapa Mbah Be itu.
Rasulan di tengah Cofid-19, menurutnya sangat memprihatinkan. Paling tidak menggerus kebudayaan lokal.
Faktanya upacara kendari pun cukup menampilkan nasi uduk setenggok dan Ingkung, pisang raja, kerupuk, serta jadah ketan putih. Padahal menurut Mbah Be, makanan yang dibawa ke Balai Desa relatif memadai.
"Termasuk kirab budaya, tahun 2020, ditiadakan," kata Lurah Kepek.
Dalam sambutan singkat, Siswanto, Penewu Wonosari mendukung upacara Rasulan, meski dengan tampilan sederhana.
"Saya hargai langkah warga Kepek. Rasulan tanpa meninggalkan kewaspadaan terhadap ancaman pandemi,' tegasnya.
Bambang Wahyu Widayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda