Dr. Immawan Wahyudi, MH |
Saya iyakan karena Gadungsari memang dusun yang luar buasa. Saya menyaksikannya sendiri.
Di Dusun inilah awal mula ada warga Gunungkidul terkonfirmasi Positif Covid 19. Semula menimbulkan heboh yang luar biasa. Dari hari ke hari makin heboh akibat adanya warga positif Covid-19 dimakamkan dengan standard yang kurang rapih.
Akibat dari hal ini Puskesmas Wonosari 2 merapid test warga yang masuk dalam wewengkon Puskesnas 2 Wonosari, tidak kurang dari 133 orang.
Dalam perjalanan waktu ada 8 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Ternasuk ada 3 orang warga yang dimakamkan dalam masa pandemi Covid.
Belum lagi terhitung warga yang hasil rapid testnya reaktif, sebanyak 15 orang termasuk pak Dukuhnya.
Hebatnya, warga Gadungsari kemudian dengan semangat guyub rukun saiyeg saeko proyo bangkit seperti tokoh wayang Kresna tiwikromo jadi Buta Raksasa. Ini hanya ibarat ya.
Sedemikian rupa mereka bangkit sedemikian rupa mereka memilih berjuang dengan gotong royong merawat warganya yang terindikasi Covid-19.
Bisa dikatakan dusun Gadungsari betul-betul memanjakan warganya. Bisa saya ambil contoh sedikit antara lain : mereka melayani dan mengusahakan makanan dan juga berbagai kebutuhan sehari-hari dari bahan makanan pokok, sayuran, pulsa bahkan sampai dengan pesanan sate saja dilayani. Ibaratnya, mereka yang terkena Covid-19 di Gadungsari malah jadi seperti warga istimewa, sehingga wajarlah jika 8 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari Gadungsari segera sembuh semua. Dan 15 orang warga yg reaktif pulang dengan status negatif Covid-19.
Sebagai Pelaksana Harian Covid 19 saya menyimpulkan 3 hal. Pertama, salut dan hormat kepada seluruh warga Gadungsari atas inisiatif dalam banyak hal sehingga bangkit dari tekanan luar biasa akibat Pandemi Covid-19 dan mampu mengatasinya.
Kedua sikap gumregah dan guyub rukun diekspresikan dalam ujud kerja kongkret dari membuat produk home industri jamu, disinfektan, dan yang lain bahkan sampai usaha perikanan adalah khas "gaya hidup wong Gunungkidul asli". Yang saya maksud etos kerja dan ketangguhan mentalnya hebat.
Ketiga pepatah yang pas untuk warga Gadungsari adalah : berakit rakit ke hulu berenang renang ketepian. Bersakit sakit dahulu bersenang-sengan kemudian. Karena itu Ibu Bupati berkenan melaunching Gadungsari sebagai Kampung Tangguh Nasional. Program kerjasama Pemda Gunungkidul dengan Polres Gunungkidul ini seperti jadi penanda : sopo nandur pari yo bakal panen pari. Insya Allah, karena dari Allah Swt Tuhan Yang Esa lah maka semua itu terjadi. Gadungsari memang luar biasa.
Immawan Wahyudi
(Wakil Bupati Gunungkidul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda