Sadirah, lima puluh tahun hidup tanpa anak tanpa suami, sementara masih sempat giat melakukan aktivitas sosial. Di balik kegigihan dan semangatnya, rumah Sadirah kurang layak untuk dihuni.
Hari CW koordinator bedah rumah Lintas Ormas bersinergi dengan TNI, Polri, Instansi terkait, dan pelaku usaha di bawah Pulanggeni naungan Wartahandayani menyatakan, tergerak merehab rumah Mbah Sadirah, karena alasan kemanusiaan.
Bilik yang semua berkonstruksi bambu, menurut Hari CW hancur. Rehabilitasi rencana dikerjakan selama tiga hari.
Ukuran rumah seluas 3 x 7 meter berbentuk kampung. Menurut Hari CW, berbeda dengan rumah Sudarno, warga Dengok III, yang diselesaikan 28 Juni 2020 tempo hari. Klik di sini: https://stannggitimur.blogspot.com/2020/06/rumah-pemburu-bekicot-dibedah-dua-kali.html?m=1.
Selama rumah direhap, Mbah Sadirah diungsikan ke rumah tetangga terdekat. Tegap dimulai 16/7/20, Minggu sudah bisa dihuni.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda