Penganugerahan gelar |
Dalam penganugerahan gelar tersebut, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, Rekto UNY berharap, pengakuan akademik ini menjadi amanah bagi Menteri Desa PDTT untuk terus berdedikasi dan berkomitmen dalam pengembangan masyarakat berbasis pendidikan unggul.
Di samping itu, ilmu manajemen pengembangan masyarakat juga dapat berkembang lebih luas, melibatkan multi disiplin di seluruh komponen pemerintahan, untuk terus berkembang relevan dengan pembangunan masyarakat pedesaan.
“Praksis penerapan pendidikan untuk pembangunan, yang sudah dilakukan Menteri Desa PDTT ini, harus terus dikuatkan, ditularkan, dan dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat khususnya pedesaan,” ujar Sutrisna Wibawa.
Penganugerahan gelar saat itu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Tamunya terbatas hanya VIP. Masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring, dan jamuan makan menggunakan boks," imbuh Sutrisna.
Selebihnya, Sutrisna Wibawa menjelaskan secara rinci, Pandemi Corona sempat menunda penganugerahan gelar tersebut.
Mulanya, dengan persetujuan senat, agenda pemberian gelar Doktor Honoris Causa direncanakan bulan Maret atau April 2020.
Pembangunan Sumber Daya Manusia, terang Rektor UNY, untuk memajukan Indonesia memang sudah jamak diketahui masyarakat sebagai fokus utama Pemerintah di era Presiden Joko Widodo.
Menurut Sutrisna Wibawar, Abdul Halim Isjandar adalah seorang pemikir handal di bidang Filsafat dan Sosiologi Pendidikan di dalam Kabinet Indonesia Maju.
Dia sudah melalang buana di bidang pendidikan masyarakat baik sebagai guru, kepala sekolah, hingga pengasuh pesantren. Uniknya lagswi, ia bukanlah seorang Menteri Pendidikan.
Abdul Halim Iskandar adalah sosok promovendus -sebutan untuk sosok yang akan menerima gelar doctor honoris causa,adalah Menteri Desa PDTT lulusan S1 (Dokterandus) Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Jogja tahun 1987. Ia juga memiliki gelar Magister Pendidikan yang ia sabet di tahun 1992.
Dengan latar belakang tersebut, Abdul Halim berpandangan, ilmu pendidikan dan cita-cita para leluhur yang termaktub dalam Alenia IV UUD 1945, menghendaki tidak hanya terciptanya manusia yang cerdas, tetapi juga kehidupan bangsa yang tercerdaskan lewat pendidikan dalam konteks masyarakat berbingkai budaya dan bahkan agama.
“Jika dilacak rekam jejak Promovendus di dalam menggeluti dunia pendidikan selama ini, nampak bahwa perspektif humanisme-religius, menghadirkan pendidikan dalam peran sosialnya untuk pemberdayaan masyarakat, membangun dan memajukan desa,” ungkap Prof. Sugiyono dan Prof. Yoyon Suryono selaku Promotor dan Co Promotor penganugerahan gelar.
Sebagai alumni UNY, Perannya dalam membangun desa, dipantau UNY sejak lama.
Di penghujung 2019, Menteri yang biasa disapa Cak Halim ini diberi amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan UNY, dengan tugas memberi masukan bagi universitas untuk memajukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tanggal 3 Februari 2020, diusulkan untuk pertimbangan senat, dalam rapat pleno, dan pembahasan pertimbangan, maka pada 24 Februari 2020 lalu disepakati diberikan gelar Doktor Honoris Causa,” ujar Prof. Zamzani selaku Ketua Senat UNY.
Bambang Wahyu Widayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda