NGLIPAR, Mayor Sunaryanta, bakal calon Bupati di Pilkada Gunungkidul tahun 2020 membeberkan, bahwa konsep paseduluran itu berada dalam Gongso Agung Mataram.
Keberangkatannya melaju ke pilkada, dia memilih icon unik bertajuk Gunungkidul Membangun.
"Saya menyukai model komunikasi yang humsnistik. Artinya, srawung tanpa tanpa membeda-bedakan status sosial," ucap Mayor Sunaryanta, di sela kesibukan menemui ratusan tamunya yang silih berkunjung di kediamannya, di Kwarasan Wetan, Desa Kedungkeris, Kapanewon Nglipar.
Kepada tamu yang bersilaturahmi ke rumahnya Sunaryanta berbicara lugas, tidak pernah menyinggung program untuk 4 tahun ke depan.
Kehangatan berkomunikasi saat menjamu para tamu tidak akan dia putus karena dia yakin, bahwa peran serta seluruh elemen bangsa amat diperlukan mengubah wajah Bumi Handayani.
Pemimpin (Bupati dan Wakil Bupati), menurutnya tidak bisa berbuat banyak tanpa partisipasi dan sumbang pikir seluruh warga yang tersebar di 1.431 Padukuhan.
Bupati itu ibarat gendang di tengah instrumen GONGSO Agung Mataran, bertindak sebagai pengatur, pengendali, derigent, supaya suara setiap elemen musik enak didengar," terangnya.
Apa Gunungkidul saat ini belum enak didengar, lanjut Sunaryanta, sudah enak, tetapi harus kita buat lebih merdu secara bersama-sama.
Gunungkidul Membangun akan lebih realistik jika dikerjakan bareng-bareng. Kuncinya ada di komunikasi, karena paseduluran," imbuhnya.
Diminta menjabarkan konsep Gongso Agung Mataram, Mayor menyatakan, itu seni pentas kelas intetnasional.
"Saat ini sedang kami godok bersama team kesenian," pungkasnya.
(Bambang Wahyu Widayadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda